Beda dengan Mario Dandy, Ini Anak Pejabat yang Hidup Sederhana Jadi Kuli Bangunan

BOGORINSIDER.com --Di saat satu nama anak pejabat menjadi sorotan karena arogansi dan gaya hidup berlebihan, ada sosok lain yang justru viral karena kesederhanaannya.

Dialah Muhammad Rafdi Marajabessy, anak pejabat yang memilih jalan hidup berbeda.

Publik masih ingat kasus Mario Dandy, yang ulahnya membuat seorang remaja harus berjuang di rumah sakit.

Baca Juga: Bongkar! Dari Sule Hingga Irwansyah, Deretan Artis yang Pernah Ditawari Jabatan oleh Raffi Ahmad

Selain itu, sikap pamer harta Mario membuat ayahnya, Rafael Alun Trisambodo, dicopot dari jabatannya di Direktorat Jenderal Pajak.

Sosok ini seolah mengukuhkan stigma bahwa anak pejabat selalu hidup penuh kemewahan.

Namun, Rafdi hadir sebagai pembeda. Putra ketiga Wakil Wali Kota Tidore, Maluku Utara, itu viral sejak 2019 setelah fotonya diunggah teman sekolahnya. Dalam foto itu, Rafdi tampak sederhana: bersandal jepit, mengenakan kaos lusuh, dan memanggul sekop pasir sebagai kuli bangunan.

Baca Juga: Berikut ini Deretan Artis Ikut Turun, 17+8 Tuntutan Rakyat Gema dari Panggung Hiburan

Kesederhanaan itu bukan sekadar pencitraan. Rafdi memang memilih bekerja sejak SMA, tanpa bergantung pada harta orang tuanya.

Didikan sang ayah, Muhammad Senin, yang menanamkan nilai kerja keras sejak kecil membuatnya tumbuh mandiri. Rafdi percaya, jabatan orang tua bukan alasan untuk hidup enak tanpa usaha.

Tak hanya itu, Rafdi kini sudah berkeluarga. Ia menikah dengan Sri Dayu Wahdania Daud Toduho, seorang sarjana teknik. Sang istri tak mempermasalahkan pekerjaan Rafdi, karena melihat ketulusan dan kerja kerasnya.

Baca Juga: Rekaman Lama Ahmad Sahroni Sebut Diri “Mafia BBM” Viral Lagi, Dampak Sebut 'Masyarakat Tolol'

Dari pernikahan itu, mereka telah dikaruniai seorang putri kecil yang sering ia bagikan momen kebersamaannya di media sosial.

Meski kini masih bekerja kasar, Rafdi punya cita-cita besar: suatu hari ingin menjadi pejabat daerah, melanjutkan jejak ayahnya. Bedanya, ia ingin sampai di sana dengan kerja keras, bukan karena fasilitas.