BOGORINSIDER.com --Setelah videonya berjoget ala DJ di gedung DPR viral dan menuai kritik luas, Eko Patrio akhirnya buka suara.
Politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini memberikan klarifikasi bahwa aksinya tidak dimaksudkan untuk mengejek publik, melainkan spontanitas usai acara hiburan di parlemen.
Klarifikasi Eko Patrio
Dalam pernyataan resminya, Eko menjelaskan bahwa video yang beredar terjadi di luar agenda resmi DPR. Ia menegaskan aksinya hanya bagian dari hiburan setelah penampilan orkestra.
“Itu murni spontan, bukan untuk merendahkan rakyat. Saya mohon maaf jika menimbulkan kesalahpahaman dan kekecewaan,” kata Eko, Senin (1/9/2025).
Baca Juga: Eko Patrio Dikabarkan Mundur dari DPR, Usai PAN Nonaktifkannya Mulai 1 September 2025
Meski sudah memberikan penjelasan, respons Eko belum sepenuhnya meredakan amarah publik. Banyak netizen menilai klarifikasi tersebut justru menunjukkan kurangnya kepekaan seorang wakil rakyat.
“Kalau memang spontan, kenapa dilakukan di tengah kondisi bangsa yang sedang krisis? Itu tetap tidak tepat,” tulis salah satu komentar di media sosial.
Kontroversi ini memperburuk posisi politik Eko Patrio. PAN akhirnya menonaktifkan dirinya bersama Uya Kuya dari aktivitas DPR mulai 1 September 2025. Keputusan itu diambil setelah protes publik terus membesar, bahkan berujung pada penjarahan rumah Eko di Mega Kuningan.
Baca Juga: PAN Ambil Sikap, Nonaktifkan Eko Patrio dari DPR per 1 September 2025
Isu pengunduran diri Eko dari DPR pun makin mencuat, meski ia belum menyampaikan keputusan final.
Pengamat komunikasi politik menilai klarifikasi Eko belum cukup untuk mengembalikan citranya. “Publik membutuhkan sikap lebih tegas berupa tanggung jawab, bukan sekadar permintaan maaf,” ujar analis dari Universitas Indonesia.
Menurutnya, kasus Eko memperlihatkan bagaimana tindakan yang tampak sepele bisa menimbulkan dampak besar di era media sosial.
Baca Juga: Viralnya Video Joget DJ Eko Patrio Picu Kritik Publik, Hingga Penjarahan Rumahnya
Respons Eko Patrio atas kritik publik memang sudah disampaikan, namun posisinya di mata masyarakat masih sulit dipulihkan.