BOGORINSIDER.com --Keputusan Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono, mempersingkat rapat dengar pendapat umum (RDPU) yang sedang berlangsung di tengah aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Senin (25/8), menuai kritik tajam dari publik.
Tindakan DPR tersebut dianggap mencerminkan sikap antikritik di tengah meningkatnya ketegangan antara parlemen dan masyarakat.
Rapat yang semula menghadirkan sejumlah tokoh penting dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) itu dibuka dengan optimisme oleh Dave. Ia sempat mengapresiasi kehadiran para narasumber di tengah kondisi yang disebutnya "sedikit memanas".
Baca Juga: KSPI Serukan Aksi Damai Buruh pada 28 Agustus, Enam Tuntutan Saat Menyuarakan Pendapat di Gedung DPR
Namun, hanya sekitar 30 menit sejak dimulai, Dave memutuskan untuk mengakhiri rapat lebih cepat dengan alasan keamanan.
Ia meminta anggota DPR untuk menyampaikan pertanyaan secara tertulis, guna menghindari potensi terjebak di dalam kompleks parlemen yang dikepung massa aksi.
“Mengingat situasi di luar yang terus berkembang, kami khawatir jika terlalu lama, akan menyulitkan akses keluar,” kata Dave, politisi dari Partai Golkar.
Di saat bersamaan, aparat kepolisian memang tengah berusaha membubarkan massa yang berkumpul di sekitar Jalan Gatot Subroto, tepat di depan kompleks DPR/MPR, dengan menggunakan water cannon. Bentrokan mulai terjadi sekitar pukul 12.50 WIB.
Baca Juga: Gas Air Mata Aksi Demo DPR RI Nyasar ke Lapangan, Selebritis FC Jadi Korban Salah Sasaran
Namun, keputusan Dave menghentikan rapat justru memantik gelombang reaksi di media sosial.
Potongan video rapat tersebut menyebar luas di platform X (dulu Twitter), dan menuai kritik pedas dari warganet yang menilai langkah itu sebagai bentuk penghindaran terhadap aspirasi rakyat.
"Kalau Pemilu minta dipilih sama rakyat, ketika rakyat minta ditemui malah pergi, piye toh?" tulis salah satu pengguna X dengan nada sinis.
Komentar bernada serupa juga bermunculan, menyebut tindakan Dave sebagai contoh buruk sikap pengecut para wakil rakyat. “Didemo untuk dengar aspirasi? Nggak. Didemo lalu buru-buru pulang? Iya,” tulis akun lainnya dalam nada sindiran.
Baca Juga: Tragis, Driver Ojol Jadi Korban Salah Sasaran Gas Air Mata Makanan 135k Costumer Hangus