spill-news

Kekerasan terhadap jurnalis dan mahasiswa warnai aksi May Day di Semarang

Jumat, 2 Mei 2025 | 10:36 WIB
Sejumlah jurnalis kena korban saat unjuk rasa di Semarang (Instagram beritasemaranghariini)

BOGORINSIDER.com --Perayaan Hari Buruh Internasional (May Day) di Semarang, Jawa Tengah, diwarnai tindakan represif aparat kepolisian terhadap jurnalis dan mahasiswa.

Salah satu korban adalah jurnalis Tempo, Jamal Abdun Nasr, yang mengalami kekerasan fisik saat meliput aksi demonstrasi di dua lokasi, yakni di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah dan gerbang utama kampus Universitas Diponegoro (Undip) Pleburan.

“Saya dikepung dan dipukul sejumlah polisi. Saat itu, bahkan ada Wakapolda Jawa Tengah Brigjen Latief Usman di lokasi,” ujar Jamal pada Jumat, 2 Mei 2025, di Semarang.

Baca Juga: Kericuhan di Semarang, mahasiswa diduga sandera intel setelah polisi tangkap 18 demonstran May Day

Jamal menjelaskan bahwa pada insiden pertama ia diintimidasi dan dipiting lehernya oleh aparat, bahkan sempat hendak dibanting.

Insiden kedua terjadi sekitar pukul 20.36 WIB saat ia meliput pengepungan oleh aparat dan sejumlah orang berpakaian preman di gerbang utama Undip.

Kekerasan tidak hanya menimpa Jamal. Seorang pimpinan redaksi pers mahasiswa dari media DS mengalami pemukulan oleh aparat berpakaian preman yang menyebabkan luka di wajah hingga harus dijahit.

Selain itu, empat anggota Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) turut menjadi korban: dua dari LPM Justisia UIN Semarang dan dua dari LPM Vokal UPGRIS.

Baca Juga: Diduga menyusup, seorang Intel Polisi diamankan massa mahasiswa saat aksi May Day di Semarang

Ketua AJI (Aliansi Jurnalis Independen) Kota Semarang, Aris Mulyawan, mengecam keras tindakan tersebut dan menilai peristiwa ini sebagai pelanggaran serius terhadap kebebasan pers.

“Tindakan represif ini mencoreng demokrasi. Kami mendesak agar pelaku kekerasan diusut tuntas,” tegas Aris.

Senada dengan itu, Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Semarang, Ahmad Syamsuddin Arief, menyatakan keprihatinannya atas penangkapan dan pemeriksaan terhadap para mahasiswa.

Hingga dini hari, LBH mencatat masih ada 14 mahasiswa yang ditahan dan baru bisa didampingi sekitar pukul 01.10 WIB setelah melalui proses lobi kepada pihak kepolisian.

Baca Juga: Kronologi viralnya seorang anak di Nias rendam ibunya di kubangan lumpur hingga lemas

Halaman:

Tags

Terkini

Elegan di Tengah Isu: Citra Publik Raisa Tetap Kuat

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:28 WIB

Fenomena Netizen: Mengapa Publik Begitu Ingin Tahu?

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:21 WIB

Rahasia Kekuatan Hubungan Raisa dan Hamish Daud

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:09 WIB

Tekanan di Balik Popularitas: Kisah Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:58 WIB

Hapus Foto, Viral Seketika: Fenomena Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:42 WIB

Rumor Cerai: Raisa Menggugat Suami Setelah 8 Tahun

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:07 WIB