Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga mengaku memiliki rekaman suara rapat semua. Namun, dia cuman minta sidang terbuka di negeri ini.
”Saya siap, saya senang membantu, dan saya senang kalau di sidang, semua rekaman rapat saya itu diputar supaya seluruh rakyat Indonesia mendengarkan apa yang terjadi di Pertamina, apa yang saya marah-marah di dalam. Kalau semua periksa minyak, penerimaan buku tulis, pembelian beras mesti saya, kalau begitu kenapa mesti ada ratusan ribu pegawai, suruh keluar aja semua,” tandasnya.
Baca Juga: Ahok dengan senang hati siap berikan keterangan terkait kasus korupsi minyak di PT Pertamina
Merespons hal itu, Konsultan Hukum PSN PIK-2, Muannas Alaidid menilai Ahok saat ini sedang panik.
“Namanya sidang korupsi enggak usah diminta pasti terbuka untuk umum. sebab ini bukan sidang anak atau asusila yang tertutup, masalahnya kenapa Ahok sekarang yang kelihatan panik?," tulisnya dalam akun X pribadinya.
Sebelumnya, Kejaksaan Agung mengungkap dalam kasus itu diduga pertalite dioplos menjadi Pertamax. Bahkan Premium juga dioplos jadi Pertamax.
Kejagung menaksir kerugian negara bisa Rp168,5 Triliun dalam kurun waktu 2018-2023.