BOGORINSIDER.com --Di era digital yang serba cepat ini, TikTok telah menjadi salah satu platform media sosial yang sangat berpengaruh terhadap hubungan sosial generasi muda.
Dengan adanya algoritma For You Page (FYP), TikTok mendorong anak muda untuk terus berkreasi agar dapat menonjol di antara pengguna lainnya. Tampil di FYP dianggap penting karena memberikan popularitas secara instan.
Hal ini mendorong generasi muda untuk berlomba-lomba mengikuti tren yang sedang viral, mulai dari fashion, tarian, kecantikan, percintaan, karier, hingga kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Tren hubungan standar TikTok kembali viral antara romantisme dan ekspektasi sosial
TikTok telah menjadi sumber inspirasi bagi mereka, tetapi tren yang terus berubah juga membawa risiko ketergantungan terhadap apa yang disebut sebagai "Standar TikTok."
Standar ini mengacu pada norma sosial dan estetika yang memengaruhi persepsi anak muda, terutama dalam menilai kebahagiaan dan pencapaian berdasarkan standar yang sering kali tidak realistis.
Dampak Negatif Standar TikTok
Ketergantungan pada standar TikTok tidak hanya memengaruhi cara anak muda bersosialisasi, tetapi juga berdampak pada kesehatan mental.
Banyak pengguna merasa tertekan untuk selalu tampil sempurna, sehingga dapat memicu kecemasan dan menurunkan rasa percaya diri.
Para ahli kesehatan mental telah menyuarakan kekhawatiran terhadap tekanan sosial yang ditimbulkan, yang kerap menyebabkan anak muda merasa tidak sesuai dengan standar yang ditampilkan di platform tersebut.
Dalam hubungan percintaan, misalnya, fenomena ini dapat menciptakan harapan yang tidak realistis.
Tren konten romantis di TikTok sering kali menjadi referensi, yang justru memicu pertikaian antar pasangan karena harapan yang terlalu tinggi. Akibatnya, anak muda merasa pasangannya harus memenuhi ekspektasi yang tidak realistis tersebut.
Di bidang fashion, TikTok juga memiliki pengaruh besar melalui fitur seperti TikTok Shop, yang memungkinkan pengguna menjual berbagai barang melalui live streaming.
Anak muda sering kali mencari inspirasi fashion dari TikTok, yang dipengaruhi oleh tren dan influencer. Namun, hal ini juga dapat menimbulkan tekanan untuk mengikuti tren fashion tertentu, bahkan jika tidak sesuai atau tidak nyaman bagi mereka.
Tags
Artikel Terkait
-
Polisi tangkap 2 guru pondok pesantren diduga terlibat kasus pencabulan korban santri
-
Alibi pemilik pondok pesantren Jaktim lakukan pencabulan untuk sembuhkan penyakit
-
Berita duka bencana alam tanah longsor di Kecamatan Petungkriyono, Pekalongan merenggut korban jiwa
-
Pencarian dan evakuasi korban longsor di Desa Petungkriyono, Pekalongan 19 orang tewas, 7 belum ditemukan
-
Bencana tanah longsor terjang sembilan desa di Kecamatan Petungkriyono, Pekalongan