BOGORINSIDER.com --Rekaman suara yang diduga menampilkan percakapan tersangka kasus dugaan pelecehan seksual, I Wayan Agus Suwartama alias Agus buntung, dengan calon korban, kini viral di media sosial.
Dalam rekaman tersebut, terdengar seorang pria yang diyakini sebagai Agus sedang membujuk seorang perempuan agar bersedia diajak ke sebuah penginapan.
Agus mencoba meyakinkan perempuan tersebut dengan mengklaim memiliki kemampuan spiritual untuk membimbingnya.
Baca Juga: Pamer Tatto di Punggung dan Acungkan Jari Tengah, Kelakuan Nathalie Holscher Dianggap Makin Menjadi
Ia juga menjadikan kondisi fisiknya sebagai alasan bahwa ia tidak mungkin melakukan pelecehan seksual.
“Kalaupun kita berdua di kamar, saya tidak bisa apa-apa,” ujar pria dalam rekaman, sebagaimana dilihat dari unggahan Instagram @net2netnews2022, pada Senin, 9 Desember 2024. Ia bahkan menyebut dirinya masih dirawat oleh ibunya untuk memperkuat klaimnya.
“Saya masih dimandiin sama mamak, saya tidak sama dengan cowok-cowok lain,” tambah pria yang disebut berusia 21 tahun tersebut.
Dalam rekaman itu, Agus juga berpura-pura bisa membaca pikiran perempuan tersebut. Ia mengklaim bahwa ajakannya untuk menginap bersama adalah bagian dari ritual pembersihan dosa, bukan untuk tujuan negatif.
“Setengah percaya, sedikit percaya, itu pikiranmu sekarang. Karena kamu baru kenal saya, saya bisa baca langsung kok,” kata Agus. Ia juga mengatakan bahwa ajakannya bertujuan membantu perempuan itu berubah menjadi lebih baik.
“Kamu mau berubah atau tidak? Kalau kamu tidak mau berubah saya pergi, kalau kamu mau berubah saya akan tetap di sini dengan ngasih tahu gimana cara kesuksesan kamu,” lanjutnya.
Penyelidikan Oleh Pihak Kepolisian
Terkait rekaman tersebut, Direktur Kriminal Umum Polda NTB, Kombes Pol Syarif Hidayat, mengungkapkan bahwa perempuan tersebut tidak terpengaruh oleh bujuk rayu Agus. Saat ini, rekaman suara tersebut tengah diperiksa lebih lanjut oleh pihak kepolisian.
“Rekaman sudah diserahkan ke kami. Kami meminta bantuan dari tim forensik digital di direktorat kriminal khusus untuk menganalisis rekaman tersebut,” ujar Syarif kepada wartawan pada Jumat, 6 Desember 2024.