BOGORINSIDER.com --Kejaksaan Agung menetapkan Thomas Trikasih Lembong, mantan Menteri Perdagangan yang dikenal sebagai Tom Lembong, sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi terkait importasi gula.
Selain Tom, ada satu tersangka lainnya, yaitu CS, Direktur Pengembangan Bisnis PT PPI. Keduanya diduga menyebabkan kerugian negara hingga mencapai Rp 400 miliar.
Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus, Abdul Qohar, pada Rabu (30/10/2024), menyatakan bahwa jumlah kerugian negara akibat kasus ini mencapai sekitar Rp 400 miliar.
Baca Juga: Alasan Thomas Trikasih Lembong resmi menjadi tersangka dalam kasus korupsi impor gula
Dalam laporan LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), diketahui bahwa Tom Lembong terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada tahun 2020, ketika ia mengakhiri masa jabatannya sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Berdasarkan laporan tersebut, Tom memiliki total kekayaan sebesar Rp 101,4 miliar.
Sebagian besar kekayaan Tom tercatat dalam bentuk surat berharga, senilai Rp 94 miliar, sementara sisanya berupa harta lain sebesar Rp 4,7 miliar.
Dalam laporan itu, Tom mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki rumah ataupun kendaraan bermotor.
Berikut ini merupakan data kekayaan Tom Lembong dikutip dari LHKPN KPK.
A. Tanah dan Bangunan Rp 0
B. Alat Transportasi dan Mesin Rp 0
C. Harta Bergerak Lainnya Rp 180.990.000
D. Surat Berharga Rp 94.527.382.000