AKP Ismail, Kepala Bagian Operasional Polres Konsel, menjelaskan bahwa pasukan keamanan ini merupakan gabungan dari personel Polres Konsel, Brimob, dan Dalmas Polda Sultra.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Polda Sultra dan Brimob untuk pelaksanaan pengamanan," kata Ismail.
Baca Juga: Jabatan guru SDN 1 Tawea yang dilaporkan kepolisi kasus pemukulan murid dengan sapu lidi
Pengamanan ini dilakukan sebagai respon atas informasi yang diterima dari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan masyarakat, yang berencana menggelar aksi solidaritas untuk mendukung Supriyani dalam menghadapi sidang. Diperkirakan, sekitar 1.650 orang akan hadir dalam aksi tersebut.
“Kami menerima informasi dari PGRI dan organisasi kepemudaan yang akan hadir di pengadilan untuk menyaksikan sidang pembukaan. Maka, kami bekerja sama dengan Polda Sultra yang mendukung kami dengan mengirimkan personel Dalmas dan Brimob,” ujar Ismail.
Ia juga mengimbau agar massa yang hadir tetap menjaga ketertiban selama aksi solidaritas berlangsung.
Baca Juga: Guru SDN 1 Towea dilaporkan ke polisi karena dugaan pemukulan pakai sapu lidi terhadap murid
"Kami akan memberikan ruang bagi para pendukung Supriyani agar dapat menyaksikan jalannya sidang secara langsung dengan tertib," jelasnya.
Sidang pembukaan di PN Andoolo ini merupakan awal proses hukum terhadap Supriyani, yang dilaporkan oleh orang tua siswa kelas 1 atas dugaan penganiayaan pada 25 April 2024.
Kepolisian sempat berupaya menempuh mediasi dengan melibatkan pemerintah setempat, namun tidak tercapai kesepakatan damai.
Baca Juga: 3 sosok anak Wakil Menteri Kabinet Merah Putih jadi idola baru di kalangan muda
Kasus ini pun dilanjutkan ke tahap penyidikan hingga akhirnya dilimpahkan ke kejaksaan untuk proses peradilan