BOGORINSIDER.com --Kasus kematian dokter Aulia Risma Lestari bunuh diri masih dalam penyelidikan intensif oleh Polrestabes Semarang.
Dokter Aulia ditemukan tewas di kamar kosnya pada Senin, 12 Agustus 2024, dengan dugaan awal bahwa ia mengalami perundungan selama menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi di Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, Jawa Tengah. Meski demikian, penyidik belum bisa menyimpulkan adanya perundungan dan masih mengumpulkan bukti.
Selang 16 hari setelah kematian dokter Aulia, ayahnya, Mohamad Fakhruri (65), meninggal dunia karena sakit yang terus memburuk sejak mengikuti prosesi pemakaman putrinya.
Menurut tante dokter Aulia, Vieta, keponakannya pernah berniat untuk mengajukan pengunduran diri dari PPDS karena masalah kesehatan.
Namun, karena dokter Aulia mendapat beasiswa PPDS dari Kementerian Kesehatan, pengunduran diri harus sepengetahuan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.
Vieta menceritakan bahwa dokter Aulia sering mengalami tekanan dari senior selama masa pendidikan dokter spesialis.
Bahkan, dokter Aulia Risma diminta membelikan rokok di tengah malam dan menyiapkan makanan untuk senior dengan biaya pribadi.
Kondisi ini membuat orang tua dokter Aulia sempat mempertimbangkan untuk menjual sawah guna memenuhi kebutuhan tersebut.
Baru-baru ini, beredar rekaman suara dokter Aulia yang mengungkapkan perasaannya kepada ayahnya melalui WhatsApp.
Dalam rekaman tersebut, dokter Aulia terdengar menangis dan mengeluh tentang beratnya menjalani PPDS.
Meskipun demikian, Kasatreskrim Polrestabes Semarang, Kompol Andika Dharma Sena, menyatakan bahwa penyelidikan masih berlangsung dan belum ada kesimpulan resmi mengenai keaslian rekaman tersebut.
Mantan kuasa hukum keluarga dokter Aulia, Susyanto, yang membenarkan bahwa rekaman tersebut mirip dengan suara dokter Aulia, mengaku telah menyerahkan rekaman itu kepada penyidik.