BOGORINSIDER.com --Mengemuka dalam sorotan publik adalah CAT, korban kasus pelecehan yang melibatkan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Hasyim Asy'ari.
Siapakah sebenarnya sosok CAT, yang menjadi fokus utama dalam kasus tindakan tidak senonoh Ketua KPU, Hasyim Asy'ari?
CAT, atau Cindra Aditi Tejakinkin, adalah seorang anggota PPLN Den Haag yang belakangan ini menjadi pusat perhatian atas kasus pelecehan yang menimpanya.
Sebagai korban dari perilaku tidak pantas yang dilakukan oleh Hasyim Asy'ari, CAT dengan tulus mengapresiasi keputusan berat yang dijatuhkan oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).
Dalam sebuah pernyataan tertulis yang dirilis pada Rabu (3/7), CAT menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada DKPP atas penanganan kasus ini yang dijalankan dengan penuh keadilan dan transparansi.
"Saya ingin mengekspresikan apresiasi yang besar kepada DKPP atas penanganan dugaan pelanggaran kode etik oleh Ketua KPU, yang didasari oleh prinsip-prinsip keadilan, kemandirian, imparsialitas, dan transparansi," ungkap CAT.
CAT juga mengakui bahwa proses untuk mengajukan pengaduan ke DKPP bukanlah hal yang mudah dilakukan, namun dia mantap dalam langkahnya untuk menegakkan kebenaran.
Dibutuhkan keberanian luar biasa untuk melangkah maju dan mengakui bahwa dirinya adalah korban dari tindakan tidak pantas.
Dalam pernyataannya, CAT menjelaskan betapa sulitnya mengumpulkan keberanian untuk mengajukan kasus ini.
“Butuh kekuatan hati dan kesabaran untuk menengok kembali dan mengaitkan berbagai hal yang saya alami dan menyusunnya sebagai kepingan yang utuh,” ujar anggota PPLN Den Haag.
Baca Juga: Sudah gak tahan lagi Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari terbukti paksa Cindra Aditi berhubungan badan
Cindra Aditi Tejakinkin juga menyoroti betapa pentingnya dukungan dari berbagai pihak yang membantunya bertahan dan memperjuangkan keadilan.
Menurutnya, tanpa dukungan tersebut, ia mungkin akan merasa tidak berdaya dan terjebak dalam rasa penyesalan karena tidak mengambil tindakan.