vina
BOGORINSIDER.com --Pengacara terkemuka Razman Nasution secara tegas mendesak Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat untuk melakukan pemeriksaan terhadap production house dan sutradara film "Vina: Sebelum 7 Hari".
Menurut Razman, film kasus pembunuhan Vina Cirebon tersebut telah menciptakan kegaduhan di masyarakat yang memerlukan penanganan serius.
"Kami mendorong penyidik Polda Jawa Barat untuk segera memeriksa pihak production house dari film 'Vina', juga sang sutradara. Hal ini penting karena adanya perbedaan keterangan yang mencuat.
Ada yang mengatakan jumlah DPO (Daftar Pencarian Orang) dari 3 hingga 5 orang berdasarkan keterangan awal.
Dugaan kuatnya adalah bahwa pengacara dengan inisial JG yang menyuruh mengubah keterangan tersebut," ujar Razman kepada wartawan pada Sabtu, 1 Juni 2024.
Baca Juga: Daftar Orang Terkaya di Bogor Versi ChatGPT 2024, Ada Nama Eks Koruptor Rahmat Yasin
Razman juga menyoroti peran pengacara dari para terpidana kasus pembunuhan Vina dan Eky, yang menurutnya diduga kuat telah mempengaruhi kliennya untuk mengubah keterangan.
Inisial pengacara yang disebutkan adalah JG. Perubahan keterangan tersebut telah menimbulkan kebingungan mengenai jumlah DPO dalam kasus ini.
"Kita mendesak Polda Jawa Barat untuk memeriksa kedua pihak tersebut agar cerita mengenai 3 DPO ini bisa berakhir dengan jelas," tambahnya.
Perspektif Eks Pengacara Keluarga Korban
Yosi Achdian, mantan pengacara keluarga korban Vina dan Eky, mengakui bahwa dalam proses penyidikan hingga persidangan, ada tiga DPO dalam kasus pembunuhan tersebut. Dari total 11 tersangka, delapan di antaranya telah ditangkap, sementara tiga lainnya masih dalam pelarian.
Namun, perkembangan terbaru menunjukkan bahwa polisi kini menyatakan hanya ada satu DPO yang tersisa, bukan tiga seperti yang disebutkan sebelumnya.
Perubahan jumlah DPO ini terjadi setelah polisi melakukan serangkaian penyidikan lebih lanjut, yang menunjukkan perbedaan keterangan dari para pelaku.