Suara Anak Muda: Panas Jadi Momentum Perubahan
Menariknya, dari tengah panas, muncul gerakan sosial baru.
Komunitas anak muda seperti “Jakarta Sejuk Movement” mulai aktif mengkampanyekan gaya hidup ramah iklim di media sosial.
Mereka menanam pohon, membagikan kipas lipat gratis, hingga mengedukasi soal hemat energi.
“Kalau panas ini bikin kita sadar untuk berubah, berarti ada hikmahnya,” kata Fauzan (25), salah satu relawan.
Generasi muda kini melihat isu panas ekstrem bukan hanya tantangan, tapi kesempatan untuk membangun kota yang lebih hijau dan sehat.
Adaptasi Itu Pilihan yang Tak Bisa Ditunda
Perubahan iklim bukan sesuatu yang bisa kita hentikan dalam semalam, tapi bisa dihadapi dengan adaptasi cerdas dan gotong royong.
Jakarta butuh lebih banyak pohon, ruang teduh, dan warganya butuh lebih banyak kesadaran.
Panas mungkin akan terus datang tapi bukan berarti kita tidak bisa menyejukkan masa depan.
Artikel Terkait
Gerak Cepat Pemkab Bogor Dalam Mengantisipasi Cuaca Ekstrem
BPBD DKI Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem 11–13 September
BPBD Siapkan Layanan Darurat Hadapi Cuaca Ekstrem di Jakarta
Antisipasi Warga Jadi Kunci Hadapi Cuaca Ekstrem di Jakarta
Prediksi BMKG: Cuaca Ekstrem Berlanjut hingga Februari