Jakarta Panas Tak Kunjung Reda, Inilah Jalan Keluarnya

photo author
- Sabtu, 18 Oktober 2025 | 02:14 WIB
Warga menanam pohon di pinggir jalan Jakarta sebagai bagian dari gerakan “Jakarta Sejuk Movement”. (Foto/ Istimewa.)
Warga menanam pohon di pinggir jalan Jakarta sebagai bagian dari gerakan “Jakarta Sejuk Movement”. (Foto/ Istimewa.)

BOGORINSIDER.com - Beberapa minggu terakhir, panas Jakarta terasa tak kenal ampun.
Dari pagi hingga malam, hawa gerah seolah tidak pergi, meski matahari sudah tenggelam.
Bagi sebagian warga, panas ekstrem ini bukan lagi sekadar “musim lewat”, tapi tanda nyata bahwa iklim Jakarta telah berubah.

“Dulu siang panas, malam adem. Sekarang 24 jam gerah,” keluh Bu Ratna (51), warga Kemayoran.
Kenyataan ini membuat banyak orang sadar bahwa hidup di kota besar kini butuh strategi baru untuk bertahan.

Panas Ekstrem, Fenomena yang Akan Jadi ‘Normal Baru’

Menurut BMKG, suhu udara di Indonesia, termasuk Jakarta, mengalami tren peningkatan rata-rata 0,18°C per dekade selama 30 tahun terakhir.
Kenaikan ini tampak kecil, tapi efeknya terasa besar pada kenyamanan hidup, kesehatan, dan infrastruktur.

“Jakarta kini berada di fase transisi iklim perkotaan. Pola panas seperti ini kemungkinan akan berulang dan makin panjang,” jelas Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG.
BMKG memperingatkan bahwa periode panas ekstrem bisa menjadi lebih sering dan lebih intens bila tak ada langkah mitigasi serius.

Baca Juga: Cuaca Panas Bikin Tagihan Listrik Jakarta Melonjak!

Adaptasi: Bukan Sekadar Pendingin, Tapi Pola Hidup Baru

Fenomena panas ekstrem menuntut warga Jakarta beradaptasi secara menyeluruh.
Bukan hanya dengan pendingin ruangan, tapi juga gaya hidup yang lebih ramah iklim.

Beberapa perubahan yang kini mulai diterapkan warga:

  • Beralih ke transportasi publik untuk mengurangi emisi kendaraan pribadi
  • Menanam tanaman hias di balkon dan halaman rumah
  • Mengatur jadwal kerja lebih pagi atau malam hari untuk menghindari puncak panas
  • Membuat ventilasi silang alami agar rumah tetap sejuk tanpa AC

“Adaptasi itu bukan soal bertahan hidup, tapi soal hidup lebih cerdas menghadapi perubahan,” kata Dr. Dian Auliani, ahli iklim dari BRIN.

Langkah Pemerintah DKI: Dari Infrastruktur hingga Edukasi

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kini memasukkan isu perubahan iklim dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD).
Beberapa program adaptasi iklim yang sedang dijalankan antara lain:

  1. Jakarta Cooling City
    Pembangunan koridor hijau di jalan utama dan taman vertikal di gedung-gedung pemerintah.
  2. Bangunan Hijau (Green Building Policy)
    Setiap gedung baru wajib menyediakan area resapan dan sistem ventilasi alami.
  3. Sistem Air Hujan Terpadu (Rain Harvesting)
    Air hujan dikumpulkan untuk pendinginan area publik dan penyiraman tanaman kota.
  4. Smart Weather Alert
    Sistem peringatan dini suhu ekstrem melalui aplikasi JAKI dan media sosial resmi Pemprov DKI.

“Jakarta harus belajar hidup berdampingan dengan panas,” ujar Andri Wijaya, Kepala Dinas ESDM DKI. “Adaptasi kota ini adalah kunci ketahanan kita di masa depan.”

Baca Juga: Urban Heat Island, Rahasia di Balik Panas Jakarta

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Faizal khoirul imam

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Elegan di Tengah Isu: Citra Publik Raisa Tetap Kuat

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:28 WIB

Fenomena Netizen: Mengapa Publik Begitu Ingin Tahu?

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:21 WIB

Rahasia Kekuatan Hubungan Raisa dan Hamish Daud

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:09 WIB

Tekanan di Balik Popularitas: Kisah Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:58 WIB

Hapus Foto, Viral Seketika: Fenomena Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:42 WIB

Rumor Cerai: Raisa Menggugat Suami Setelah 8 Tahun

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:07 WIB

Terpopuler

X