Panas Ekstrem Jakarta Bikin Ojek Online & Pedagang Tumbang

photo author
- Sabtu, 18 Oktober 2025 | 00:46 WIB
Ilustrasi seorang pengemudi ojek online berteduh di bawah flyover Sudirman saat suhu Jakarta mencapai 36°C. (Foto/ Istimewa.)
Ilustrasi seorang pengemudi ojek online berteduh di bawah flyover Sudirman saat suhu Jakarta mencapai 36°C. (Foto/ Istimewa.)

BOGORINSIDER.com - Jakarta, Jumat siang. Termometer di ponsel menunjukkan 36 °C, tapi yang dirasakan jauh lebih panas.
Di kolong flyover Pasar Rumput, Ardi (32), pengemudi ojek online, memarkir motornya sejenak. “Kepala udah panas banget, Mas. Kayak disinari kompor,” ujarnya sambil menyeka keringat.
Ia baru mengantar lima penumpang, tapi bajunya sudah basah kuyup.

Fenomena cuaca panas ekstrem kali ini tak hanya menguji daya tahan tubuh, tapi juga daya juang warga yang menggantungkan hidup di jalanan.

Pedagang dan Pekerja Lapangan Kewalahan

Di kawasan Tanah Abang, Mbak Tati (45), penjual minuman dingin, mengaku pendapatannya justru naik karena permintaan es melonjak tajam.
“Tapi saya juga harus tahan panas. Jam dua siang itu rasanya kayak oven,” katanya sambil tersenyum getir.

Sementara itu, petugas kebersihan di Sudirman harus bekerja lebih cepat. “Biasanya kami keliling sampai jam dua, sekarang jam sebelas aja udah ngos-ngosan,” ungkap Pak Darman, salah satu petugas PPSU.

Banyak warga yang akhirnya menyiasati panas dengan cara kreatif dari membuat payung improvisasi dari kardus, menyimpan semprotan air di tas, sampai membasahi aspal agar debu tidak naik.

Baca Juga: BMKG: Ini Alasan Suhu Jakarta Bisa Capai 38 Derajat

Kota Beton yang Menyimpan Panas

Jakarta dikenal sebagai kota dengan efek urban heat island paling tinggi di Asia Tenggara.
Menurut data BRIN, suhu di pusat kota bisa 2–3°C lebih panas dibandingkan daerah penyangga seperti Depok atau Bogor.
Bangunan tinggi, jalan aspal, dan minimnya pepohonan membuat panas “terjebak” di antara gedung-gedung.

Kondisi ini diperparah dengan polusi udara yang tinggi partikel debu dan karbon dari kendaraan memperlambat proses pendinginan alami atmosfer.

“Udara di sini kayak nggak ada angin, gerah terus,” ujar Nina (27), karyawan yang tiap hari naik TransJakarta dari Bekasi. “Sampai di kantor rasanya udah capek duluan karena panas di jalan.”

Dampak Langsung ke Kesehatan

Menurut Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dalam sepekan terakhir, laporan kasus dehidrasi ringan hingga sedang meningkat di sejumlah puskesmas.
“Panas ekstrem menyebabkan tubuh kehilangan cairan lebih cepat,” kata dr. Siti Mariam, Kabid Yankes Dinkes DKI.
Gejala umum yang muncul antara lain:

  • Pusing dan mual
  • Keringat berlebih
  • Lemas atau kelelahan mendadak
  • Kulit kering atau memerah

Pemerintah mengimbau warga agar tidak menyepelekan tanda-tanda heatstroke, terutama bagi pekerja lapangan dan anak-anak sekolah yang beraktivitas di luar ruangan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Faizal khoirul imam

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Elegan di Tengah Isu: Citra Publik Raisa Tetap Kuat

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:28 WIB

Fenomena Netizen: Mengapa Publik Begitu Ingin Tahu?

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:21 WIB

Rahasia Kekuatan Hubungan Raisa dan Hamish Daud

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:09 WIB

Tekanan di Balik Popularitas: Kisah Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:58 WIB

Hapus Foto, Viral Seketika: Fenomena Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:42 WIB

Rumor Cerai: Raisa Menggugat Suami Setelah 8 Tahun

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:07 WIB

Terpopuler

X