“Kalau buat Kamari lebih baik, dukung aja. Karier bisa dikejar lagi, tapi masa kecil anak nggak bisa diulang,” tulis salah satu komentar di Instagram.
Keputusan Jennifer Coppen memang penuh risiko, namun juga sarat peluang. Jika ia bisa menyeimbangkan karier internasional dengan kehidupan keluarga, langkah ini bisa menjadi inspirasi bagi banyak artis Indonesia lain.
Apalagi, di era digital, keberadaan fisik tidak lagi menjadi batas utama. Jennifer bisa tetap eksis melalui platform online, iklan digital, hingga proyek sinema lintas negara.
Baca Juga: Benarkah Jennifer Coppen Ingin Tinggal Permanen di Belanda?
Kepindahan Jennifer Coppen ke Belanda bukan hanya cerita tentang seorang artis yang memilih hidup baru, tetapi juga tentang perjuangan seorang ibu. Kariernya mungkin menghadapi tantangan, tetapi niatnya jelas: memberikan yang terbaik untuk Kamari.
Kini publik tinggal menunggu, apakah Jennifer berhasil menyeimbangkan dua dunia—antara panggung hiburan Indonesia dan kehidupan baru di Eropa.
Artikel Terkait
Suami Jennifer Coppen meninggal di usia 22 tahun, updatean terakhir Dali Wassink disorot
Mualaf saat menikah dengan Jennifer Coppen, Dali Wassink malah di kremasi
Dicap SKSD ke Jennifer Coppen, Mayang malah dicibir netizen
History perjalanan mendiang Dali Wassink menjadi mualaf hingga menikah dengan Jennifer Coppen
Moment menyedihkan, Kimari anak mendiang Dali Wassink dan Jennifer Coppen memanggil ayahnya
Jennifer Coppen menyesal tidak peka soal firasat Dali Wassink akan meninggal dunia