Sanksi Berat: Pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH).
Namun, hasil akhir tetap menunggu jalannya sidang dan bukti-bukti yang diajukan.
Publik menaruh perhatian besar pada kasus ini karena menyangkut dua figur polisi berpangkat tinggi. Masyarakat menuntut agar Polri bersikap transparan dan adil dalam menjatuhkan keputusan.
Baca Juga: Bogor Digoyang Gempa 3,1 SR pada Dini Hari
Di sisi lain, kasus ini juga menjadi ujian bagi institusi untuk menunjukkan bahwa kode etik berlaku untuk semua anggotanya tanpa pengecualian.
Bagi Kompol Anggraini, sidang etik ini bisa menjadi titik balik. Jika ia terbukti tidak bersalah, kariernya mungkin bisa pulih, meskipun reputasi publik sudah terlanjur tercoreng.
Sebaliknya, jika terbukti melanggar, sanksi berat berpotensi mengakhiri perjalanan panjangnya di kepolisian.
Sidang etik Kompol Anggraini Putri menjadi salah satu kasus yang paling disorot tahun ini. Apapun hasilnya nanti, publik berharap proses ini berlangsung transparan, adil, dan memberikan efek jera agar kode etik Polri benar-benar dijunjung tinggi.
Karier Kompol Anggraini kini benar-benar berada di ujung tanduk, menunggu keputusan dari meja sidang.
Artikel Terkait
Tragedi di Takalar, 3 Pelajar SMP Tewas Saat Berkendara Motor
Kecelakaan di Takalar Jadi Peringatan Bahaya Anak di Bawah Umur Mengendarai Motor
Polisi Amankan Sopir Truk Usai Kecelakaan Maut di Takalar
Gempa Magnitudo 3,1 Guncang Bogor
Lindu 3,1 SR Getarkan Bogor, BMKG Rilis Data Awal