Kasus Parkir Mobil Anak Pejabat Berujung Pencopotan Kepsek SMPN1 Prabumulih

BOGORINSIDER.com --Senin, 15 September 2025, suasana haru menyelimuti SMP Negeri 1 Prabumulih. Para murid meneteskan air mata, guru-guru saling berpelukan, saat Kepala Sekolah mereka, Roni Ardiansyah, S.Pd, M.Si, berpamitan. Kabar pencopotannya datang mendadak, tanpa alasan yang jelas.

Namun di balik air mata itu, beredar isu yang bikin publik meledak. Roni disebut dicopot lantaran menegur seorang siswa yang ternyata anak pejabat daerah.

Anak itu kedapatan memarkir mobil di lapangan sekolah. Usianya masih di bawah umur. Banyak netizen menilai teguran itu wajar kepala sekolah punya wewenang menjaga aturan, apalagi demi kenyamanan kegiatan sekolah.

Baca Juga: Tak Jadi Bersanding, Inilah Lika-liku Cinta Nafa Urbach dan Primus Yustisio Sama-Sama Jadi Anggota DPR RI

Tapi apa yang didapat? Jabatan Roni justru melayang.

Instagram pun jadi medan protes. Lebih dari 500 komentar membanjiri unggahan Walikota Prabumulih, Arlan.

Nada kekecewaan, kemarahan, hingga sindiran pedas bertebaran. Netizen menyebut ini bukan sekadar masalah mobil, tapi tentang keadilan. “Masa gara-gara negur anak pejabat, kepsek dicopot?” tulis seorang warganet.

Baca Juga: Di Balik Senyum, Inilah Deretan Pejabat dan Artis Indonesia yang Hidup dengan Poligami

Bagi masyarakat, Roni bukan sembarang kepala sekolah. Ia dikenal nyentrik, penuh prestasi, dan berhasil mengharumkan nama baik SMPN 1 Prabumulih.

Sosok yang dicintai murid-muridnya. Karena itulah perpisahan mendadak ini begitu menyayat hati.

Kasus ini memicu pertanyaan besar: apakah aturan hanya berlaku untuk rakyat biasa? Apakah guru kehilangan wibawa di hadapan anak pejabat?

Baca Juga: Roni Ardiansyah, Kepala SMPN 1 Prabumulih Dicopot Usai Tegur Anak Wali Kota Prabumulih

Publik berharap ada klarifikasi dan keadilan. Karena pendidikan adalah tempat membentuk karakter, bukan arena pamer kekuasaan.