Flexing Anak Pejabat: Gaji PNS Puluhan Juta Tapi Outfit Miliaran!

BOGORINSIDER.com --“Wajar nggak sih, gaji PNS puluhan juta tapi anak-istrinya flexing barang miliaran?”
Pertanyaan ini terus bergaung di kepala netizen Indonesia.

Awalnya sederhana, unggahan media sosial anak pejabat Bea Cukai Makassar, Atasya Yasmin, jadi sorotan.

Jepitan rambut Versace Rp2,4 juta, sweatshirt Rp22 juta, sepatu Rp20 juta, hingga jam tangan ratusan juta.

Baca Juga: Dari Sri Mulyani ke Purbaya, Perbandingan Harta Menkeu Terjun Bebas

Semua tampil mencolok. Publik pun bertanya dari mana sumbernya? Apalagi, sang ayah, Andi Pramono, seorang pejabat eselon Bea Cukai, dengan gaji resmi tak sampai Rp20 juta per bulan.

Cerita tak berhenti di situ. Nama Rafael Alun ikut terseret. Anaknya, Mario Dandy, dan istrinya, Ernie, sering memamerkan tas branded bernilai ratusan juta, rumah mewah, hingga kos-kosan elit.

Laporan harta di LHKPN menunjukkan Rp56 miliar. Tapi ketika dicocokkan, ada aset yang tidak terlapor, dari saham hingga restoran. Publik makin geram kalau hanya dipecat, apakah cukup?

Baca Juga: Duel Raksasa Politik Yakni Surya Paloh vs Aburizal Bakrie, Siapa Lebih Kaya?

Belum reda, giliran istri Irjen Teddy Minahasa yang bikin heboh. Hadir di persidangan dengan tas Louis Vuitton Rp35 juta, nyaris setara gaji bulanan seorang jenderal polisi.

Teddy sendiri tercatat punya kekayaan Rp29,9 miliar, sebagian besar berupa tanah dan bangunan. Resmi, sah menurut laporan. Tapi rasa curiga netizen sulit hilang, apalagi namanya pernah dikaitkan dengan kasus besar.

Di tengah semua kisah itu, Mahfud MD pernah menyebut: ada 460 orang yang terlibat transaksi janggal di Kementerian Keuangan.

Angka besar, masalah besar. Tapi yang membuat rakyat paling panas bukan cuma transaksinya, melainkan gaya hidup mewah yang dipamerkan.

Baca Juga: Deretan Bupati Cantik, Janji Manis Namun Korupsi Membuat Rakyat Menjerit

Flexing memang tampak sepele tas, jam tangan, atau outfit. Tapi di mata publik, ia jadi simbol ketidakadilan. Simbol jurang antara pejabat dan rakyat kecil yang berjuang dengan gaji pas-pasan.