Baca Juga: Insiden Mencekam di Bandung, Aparat Diduga Serang Kampus Unisba dan Unpas
Selain luka fisik, banyak mahasiswa mengaku mengalami trauma. Mereka tidak menyangka lingkungan kampus yang seharusnya jadi ruang aman untuk belajar—berubah menjadi arena penuh ketakutan.
“Setiap kali dengar suara keras, saya langsung teringat malam itu. Kami tidak pernah merasa kampus begitu berbahaya,” ujar salah satu mahasiswa Unisba.
Psikolog pendidikan dari Universitas Padjadjaran menilai trauma ini bisa berdampak panjang. “Rasa aman adalah syarat utama bagi proses belajar. Jika hilang, kualitas akademik mahasiswa juga akan terganggu.”
Kabar adanya puluhan korban luka langsung memicu gelombang reaksi di media sosial.
Tagar #AllEyesOnBandungmenjadi trending topic nasional bahkan global. Ribuan warganet mengecam penggunaan kekerasan di area pendidikan.
Baca Juga: Prabowo Kunjungi Polisi Luka Demo, Malah Beri Kenaikan Pangkat
Beberapa aktivis menulis, “51 korban luka bukan angka kecil. Ini bukti nyata bahwa tindakan aparat sudah melewati batas.”
Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari TNI maupun Polri terkait jumlah korban dan alasan penggunaan gas air mata.
Komnas HAM mendesak investigasi mendalam. “Penyelidikan harus transparan, dan aparat yang terlibat wajib bertanggung jawab,” tegas salah satu komisioner.
KontraS juga menambahkan bahwa penggunaan gas air mata di area kampus jelas melanggar standar HAM internasional.
Insiden ini membuat sejumlah kampus di kota lain ikut waspada. Di Serang, misalnya, pemerintah daerah memberlakukan kuliah daring hingga 4 September 2025 sebagai langkah antisipasi【web†source】.
Langkah serupa mungkin diambil kampus lain jika situasi keamanan mahasiswa dinilai terancam.
Organisasi mahasiswa lintas kampus menyatakan solidaritas terhadap korban. Aksi simpatik direncanakan berlangsung di berbagai kota dengan tema “Solidaritas untuk Bandung”.
“Puluhan korban luka adalah bukti bahwa perjuangan mahasiswa bukan hanya soal biaya kuliah, tapi soal hak untuk merasa aman,” ujar Ketua BEM Nusantara.
Artikel Terkait
Asal Mula “17+8 Tuntutan Rakyat”, Dari 211 Aspirasi Jadi Gerakan Viral
Kenapa Disebut 17+8? Ini Dia Arti Simbolik Tuntutan Rakyat Viral
Gejolak Protes Aksi Demo Semakin Memanas, Presiden Prabowo Cabut Tunjangan DPR
Ungkapan Presiden Prabowo 'Demi Allah, Saya Akan Terus Bersama Rakyat'
Prabowo Gelar Dialog di Istana, Dengar Aspirasi Rakyat yang Melakukan Aksi Unjuk Rasa