BOGORINSIDER.com --Unjuk rasa besar-besaran di depan Kantor Bupati Pati, Jawa Tengah, pada Rabu (13/8), sempat memanas saat Bupati Sudewo keluar menemui massa.
Ia muncul sekitar pukul 12.16 WIB dan berdiri di atas kendaraan milik aparat kepolisian untuk menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada warga yang memadati lokasi.
Kehadiran Sudewo di tengah massa mendapat pengawalan ketat dari aparat. Petugas sempat meminta massa untuk tetap tertib saat kepala daerah itu berbicara.
Baca Juga: Setelah Pati, protes kenaikan PBB merebak di berbagai daerah
Namun, suasana kembali tidak terkendali setelah hanya beberapa saat.
Setelah menyampaikan pernyataan singkat, suasana mulai memanas. Massa mulai melemparkan botol air mineral dan sandal ke arah kendaraan tempat Bupati berdiri.
Akibat situasi yang tak kondusif, Sudewo segera kembali masuk ke dalam mobil dan meninggalkan lokasi untuk masuk ke kantor.
Dalam kericuhan tersebut, seorang ajudan terlihat menggunakan tameng milik polisi untuk melindungi Bupati dari lemparan massa.
Baca Juga: Pendapatan pajak kendaraan capai Rp5,2 triliun, Pemprov Jabar dorong kesadaran masyarakat
Ajudan itu berusaha menghalau benda-benda yang dilempar sambil memasang badan.
Hingga sore hari, sejumlah massa masih bertahan di sekitar Kantor Bupati Pati.
Beberapa bagian pintu gerbang terlihat terbuka namun dijaga ketat oleh aparat kepolisian untuk mengantisipasi kemungkinan lanjutan kericuhan.
Baca Juga: Deretan gelombang protes mewarnai kenaikan PBB-P2 di sejumlah daerah menimbulkan kericuhan
Aksi ini merupakan kelanjutan dari gelombang protes warga terhadap berbagai kebijakan pemerintah daerah yang dinilai merugikan masyarakat.
Artikel Terkait
Segini PBB P2 Kabupaten Bogor 2025, Banyak yang Takut Naik 250 Persen Seperti Kabupaten Pati
Mudah! 4 Cara Anak Kos Tetap Bisa Menikmati Makanan Lezat
Rahasia Rumah Tetap Bersih! 4 Tips yang Perlu Dicoba
Viral isu kenaikan PBB-P2 di berbagai daerah, begini kondisi terkini Kota Bogor
Hebohnya kenaikan PBB-P2 250 persen di berbagai daerah, benarkah di Kota Bogor malah beri diskon?