Pemprov Jabar gagas program pendidikan disiplin militer untuk siswa dengan kenakalan akut

photo author
- Rabu, 30 April 2025 | 15:31 WIB
Sindiran pedas Dedi Mulyadi untuk Gubernur Kalimantan Timur. Foto/Instagram (Foto/Instagram)
Sindiran pedas Dedi Mulyadi untuk Gubernur Kalimantan Timur. Foto/Instagram (Foto/Instagram)

BOGORINSIDER.com --Pemerintah Provinsi Jawa Barat merancang program pendidikan khusus berbasis disiplin militer bagi para siswa yang terlibat dalam kenakalan akut.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menjelaskan bahwa kebijakan ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya kasus kenakalan remaja yang sulit ditangani oleh guru maupun orang tua.

“Banyak orang tua dan guru saat ini merasa tidak lagi mampu mengendalikan perilaku anak-anak mereka,” ujar Dedi Mulyadi saat memberikan keterangan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (29/4/2025). Ia menyebut keterlibatan TNI dan Polri dalam program ini sebagai langkah nyata untuk memberikan pembinaan terstruktur dan disiplin.

Baca Juga: Sindiran Pedas Dedi Mulyadi untuk Gubernur Kalimantan Timur Rudy Masud

Dedi mencontohkan bentuk kenakalan yang terjadi, mulai dari kebiasaan bermain gim hingga larut malam, keterlibatan dalam geng motor, hingga kasus ekstrem seperti dugaan pembunuhan yang dilakukan seorang siswa SMP terhadap kakeknya.

Fenomena ini mencerminkan krisis moral dan kedisiplinan yang kian memprihatinkan di kalangan pelajar.

Selain itu, Dedi juga menyoroti tekanan ekonomi yang dihadapi para orang tua dalam membiayai pendidikan anak-anak mereka.

Banyak dari mereka terjerat pinjaman daring, bank keliling, bahkan bank emok, hingga harus merelakan harta benda seperti rumah dan peralatan dapur.

Baca Juga: Profil Gubernur Kaltim sebut Dedi Mulyadi Gubernur Konten dalam rapat komisi II DPR RI

“Ironisnya, pengorbanan besar itu tidak dibarengi dengan prestasi maupun sikap positif dari anak-anak mereka,” imbuhnya.

Ia mengungkapkan keprihatinan bahwa generasi muda di Jawa Barat bisa tumbuh menjadi generasi yang lemah dan kurang kompetitif jika tidak dibina secara serius.

Ia menekankan perlunya pendekatan baru yang tegas namun terarah, mengingat tindakan disiplin dari orang tua atau guru kini kerap disalahartikan sebagai bentuk kekerasan atau kriminalisasi.

Program pembinaan di barak militer ini diperuntukkan bagi siswa yang terlibat dalam perilaku menyimpang berat atau mendekati tindak kriminal. Penempatan siswa dalam program ini akan dilakukan dengan persetujuan resmi dari orang tua melalui surat pernyataan.

Baca Juga: Rudy Mas'ud terang-terangan juluki Dedi Mulyadi sebagai ‘Gubernur Konten’ Jawa Barat

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rosa Nilasari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Elegan di Tengah Isu: Citra Publik Raisa Tetap Kuat

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:28 WIB

Fenomena Netizen: Mengapa Publik Begitu Ingin Tahu?

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:21 WIB

Rahasia Kekuatan Hubungan Raisa dan Hamish Daud

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:09 WIB

Tekanan di Balik Popularitas: Kisah Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:58 WIB

Hapus Foto, Viral Seketika: Fenomena Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:42 WIB

Rumor Cerai: Raisa Menggugat Suami Setelah 8 Tahun

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:07 WIB

Terpopuler

X