Rumahnya digeledah, deretan bisnis dan harta kekayaan mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil

BOGORINSIDER.com --Nama mantan Gubernur Jawa Barat, Mochamad Ridwan Kamil, menjadi pusat perhatian publik setelah rumahnya di Jalan Gunung Kencana Mas, Ciumbuleuit, Kota Bandung, digeledah oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin, 10 Maret 2025.

Penggeledahan ini dilakukan terkait kasus dugaan korupsi dana iklan di Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB).

Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcahyanto, mengonfirmasi kabar tersebut dengan pernyataan singkat, "Benar."

Jejak Bisnis Ridwan Kamil

Baca Juga: Bukan Lolly, ternyata sosok ini yang bisa menjamin keluarnya Nikita Mirzani dari tahanan penjara

Sebelum terjun ke dunia politik, Ridwan Kamil dikenal sebagai seorang arsitek. Ia mendirikan firma konsultan arsitektur, desain perkotaan, dan perancangan, PT Urbane Indonesia, bersama Achmad D Tardiyana, Reza A Nurtjahja, dan Irvan P Darwis di Bandung pada Juni 2004.

PT Urbane Indonesia berkantor pusat di Jalan Cigadung Raya Barat Nomor 5, Cipaheut, Bandung. Perusahaan ini telah menangani berbagai proyek besar, seperti Nipah Park di Makassar, Masjid Al Jabbar, Bella Terra Lifestyle Center di Kelapa Gading, dan Merusaka Nusa Dua di Bali.

Ridwan Kamil kini menjabat sebagai mitra di Urbane Indonesia. Istrinya, Atalia Praratya, berperan sebagai komisaris, sementara Reza A Nurtjahja sebagai mitra dan Direktur Pelaksana, Achmad D Tardiyana sebagai mitra dan Direktur Desain, serta Irvan P Darwis sebagai mitra sekaligus Direktur Teknis dan Studio.

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara elektronik (e-LHKPN) yang diunggah di laman KPK, Ridwan Kamil pertama kali melaporkan kekayaannya pada tahun 2013 saat menjabat sebagai Wali Kota Bandung, yaitu sebesar Rp 5,08 miliar. Jumlah ini meningkat menjadi Rp 8,28 miliar pada tahun 2015.

Baca Juga: Selain Nikita Mirzani, Deretan artis yang menjalani puasa di penjara

Saat mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Barat pada 2018, total kekayaannya tercatat mencapai Rp 13,3 miliar. Setelah menjabat, jumlah tersebut terus meningkat dengan rincian sebagai berikut:

- 2018: Rp 15,05 miliar
- 2019: Rp 13,54 miliar
- 2020: Rp 20,18 miliar
- 2021: Rp 21,82 miliar
- 2022: Rp 23,76 miliar

Pada laporan terakhir yang disampaikan pada 29 Februari 2024, total kekayaannya mencapai Rp 22,75 miliar, terdiri dari:

- Tanah dan bangunan: Rp 17,85 miliar
- Alat transportasi dan mesin: Rp 771,9 juta
- Harta bergerak lainnya: Rp 467,1 juta
- Surat berharga: Rp 880 juta
- Kas dan setara kas: Rp 5,93 miliar
- Harta lainnya: Rp 157 juta
- Utang: Rp 3,3 miliar