BOGORINSIDER.com --Peristiwa tragis terjadi di Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) pada Selasa, 11 Februari 2025, sekitar pukul 16.30 WIB. Dua mahasiswa kampus tersebut ditemukan tewas tenggelam di kolam retensi kampus.
Korban yang meninggal dunia adalah Syarif Hidayatullah, mahasiswa Fakultas Teknologi Industri angkatan 2024 asal Pulau Bawean, Jawa Timur, serta Andre Puji Setiawan, mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan angkatan 2021 dari Kabupaten Jepara.
Kepala UPT Pemasaran dan Kehumasan Unissula, Dr. Setiawan Widiyoko, SH, MKn, menyampaikan rasa belasungkawa atas kejadian ini.
Baca Juga: Kronologi dua mahasiswa Unissula ditemukan tewas tenggelam di waduk kampus
"Kami civitas akademika Unissula merasa sangat kehilangan dan turut berduka cita sedalam-dalamnya kepada keluarga yang ditinggalkan. Semoga mereka diberikan ketabahan," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa insiden tersebut terjadi di luar kegiatan akademik maupun aktivitas kemahasiswaan resmi.
Kronologi Kejadian
Berdasarkan informasi yang diperoleh, kejadian bermula saat enam mahasiswa bermain di sekitar kolam retensi.
Baca Juga: Mati Konyol, penyebab dua mahasiswa Unissula tewas tenggelam di waduk kampus usai lomba renang
Syarif Hidayatullah berinisiatif untuk berenang, namun ketika sudah mencapai jarak sekitar 20 meter, ia kelelahan dan mulai melambaikan tangan meminta pertolongan.
Melihat hal tersebut, Andre Puji Setiawan berusaha memberikan bantuan, tetapi ia juga ikut tenggelam. Empat mahasiswa lainnya berupaya menolong, namun usaha mereka tidak membuahkan hasil.
Setelah menerima laporan mengenai insiden ini, pihak kampus segera berkoordinasi dengan kepolisian, Tim SAR, serta ambulans dari Rumah Sakit Islam Sultan Agung. Keluarga korban juga telah dihubungi oleh pihak kampus.
Tim SAR akhirnya berhasil menemukan kedua korban pada pukul 19.30 dan 19.39 dalam kondisi sudah tidak bernyawa.
Baca Juga: Tragis dua mahasiswa Unissula tewas tenggelam di kolam retensi kampus
Artikel Terkait
Menteri LH: Pengelolaan Sampah di Kota dan Kabupaten Buruk
Ada-ada saja Kepala Desa di Ciamis mengundurkan diri memilih bekerja di Jepang
Sosok Dodi Romdani mantan kepala desa Ciamis mengundurkan diri demi bekerja di Jepang, perbandingan gaji fantastis
Memilih bekerja di Jepang dan mengundurkan diri dari kepala desa Ciamis, intip nominal gaji fantastis Kota Sakura
Mantan Kepala Desa Sukamulya Ciamis kembali bekerja di Jepang 'flashback pekerjaan 17 tahun lalu'