BOGORINSIDER.com --Camat Asemrowo, Surabaya, Jawa Timur, M Khusnul Amin, menjadi sorotan publik setelah kantornya digeruduk oleh sekelompok orang yang diduga anggota organisasi masyarakat (ormas).
Insiden tersebut terjadi pada Senin pagi (6/1/2025) dan viral karena adanya tuduhan bahwa Khusnul menyembunyikan seorang perempuan di kantornya.
Terkait tuduhan tersebut, Khusnul langsung memberikan klarifikasi. Ia membantah narasi yang menyebut dirinya berada di ruang kerja bersama seorang perempuan dengan niat tertentu.
Baca Juga: Viral! Camat Asemrowo didatangi kelompok orang di kantornya, diduga menyembunyikan perempuan
Khusnul kemudian menjelaskan kronologi kejadian yang berawal dari kegiatan penertiban bangunan liar (Bangli) oleh Satpol PP di Kecamatan Asemrowo. Penertiban tersebut dilakukan atas keluhan warga yang merasa terganggu.
Menurut Khusnul, penertiban meliputi beberapa area, termasuk kawasan di bawah jembatan tol Asemrowo, sekitar Rumah Pemotongan Hewan (RPH) ayam, hingga wilayah barat Asemrowo.
“Kami melakukan penertiban setelah menerima aspirasi dari warga yang terganggu keberadaan bangunan liar tersebut. Kami sudah memberikan peringatan sebanyak tiga kali sebelum melakukan tindakan,” jelas Khusnul saat ditemui di kantornya, seperti dilansir TribunJatim.com.
Namun, saat tim penertiban memasuki wilayah barat, tepatnya di Jalan Tambak Mayor, muncul masalah.
Kecamatan Asemrowo mengirimkan surat peringatan pertama kepada pemilik bangunan liar sebagai langkah sosialisasi agar segera membersihkan lokasi.
Pemilik bangunan, yang berada di perbatasan Kecamatan Asemrowo dan Sukomanunggal, kemudian meminta pertemuan untuk membahas masalah tersebut.
Baca Juga: Empat orang tewas dalam kecelakaan bus pariwisata di Kota Batu diduga karena adanya rem blong
Pada Senin pagi, pemilik bangunan mendatangi kantor Kecamatan Asemrowo dengan diikuti sejumlah anggota ormas. Namun, Khusnul tidak langsung menemui mereka karena sedang mengikuti rapat virtual bersama stafnya.
“Sekitar pukul 10.00 WIB, saya sedang rapat Zoom bersama Lurah dan dua staf kami, Devi (Devika Sari) dan Alvian (Alvian Sarifudin),” jelasnya.
Khusnul menyatakan bahwa pertemuan tersebut murni terkait tugas kedinasan, dan ia meminta waktu kepada tamu untuk menyelesaikan rapat terlebih dahulu sebelum bertemu. Klarifikasinya bertujuan untuk meluruskan kabar yang sudah beredar luas di media sosial.
Artikel Selanjutnya
Kronologi kasus pencabulan dibawah umur yang dilakukan anggota DPRD Depok
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Artikel Terkait
Kronologi kasus pencabulan dibawah umur yang dilakukan anggota DPRD Depok
Titik terang masalah donasi Rp 1,3 miliar, Denny Sumargo belanjakan bantuan untuk korban bencana alam di Lewotobi, NTT
Kecelakaan tragis bus pariwisata di Kota Batu, diduga akibat rem blong membawa siswa SMK TI Bali Global Badung
Kecelakaan maut bus pariwisata mengangkut pelajar asal Bali di Kota Batu tabrak 16 kendaraan terlibat
Kronologi kecelakaan maut bus pariwisata di Kota Batu diduga akibat rem blong