BOGORINSIDER.com --Eks Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, baru-baru ini menyampaikan kritik terkait vonis yang dijatuhkan kepada Harvey Moeis.
Mahfud MD mempertanyakan hukuman penjara selama 6,5 tahun yang diberikan kepada Harvey Moeis dalam kasus korupsi besar.
Kasus ini melibatkan korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah yang dilakukan secara bersama-sama, yang menyebabkan kerugian negara hingga Rp300 triliun.
Baca Juga: Peran Kombes Donald Simanjuntak dalam kasus pemerasan DWP pada tahun 2024
Meskipun jumlah kerugian yang sangat besar, Harvey Moeis hanya divonis hukuman penjara 6,5 tahun.
Dalam pernyataannya yang disampaikan melalui kanal YouTube Kompas TV pada Kamis (2/1/2024), Mahfud MD menyoroti perilaku para hakim dalam persidangan Harvey Moeis.
"Jangan menyakiti hati masyarakat dengan korupsi sebesar itu. Namun, hakimnya justru hanya tertawa-tawa saat Harvey Moeis divonis dan bahkan saling berpelukan," ujar Mahfud MD.
Ia menambahkan bahwa perilaku para hakim yang terlihat tertawa dan ikut menyemangati Harvey Moeis yang berpelukan dengan istrinya, Sandra Dewi, dianggap tidak etis.
"Hakimnya tidak menunjukkan rasa simpati kepada rakyat. Mereka seolah tidak serius dan malah memberikan kesan mendukung tindakan Harvey Moeis," kata Mahfud MD.
Mahfud juga menilai wajar jika publik merasa curiga terhadap kasus ini. Ia membandingkan hukuman Harvey Moeis dengan kasus korupsi Budi Said, yang divonis 15 tahun penjara meskipun kerugian negara yang ditimbulkan hanya sebesar Rp1,1 triliun.
"Publik boleh curiga bahwa ada permainan atau rekayasa di balik kasus ini. Sebagai perbandingan, Budi Said mendapat hukuman jauh lebih berat untuk kerugian yang lebih kecil," tegas Mahfud MD.
Kritik dari Mahfud MD ini menyoroti perlunya keadilan yang lebih tegas dalam penegakan hukum, terutama dalam kasus-kasus korupsi besar yang berdampak signifikan terhadap masyarakat luas.
Artikel Terkait
Direktur Narkoba Polda Metro Jaya dipecat tidak hormat usai sidang kode etik kasus pemerasan DWP
Kecelakaan tragis di Pekanbaru, satu keluarga tewas ditabrak mobil toyota calya diduga pengaruh narkoba
Kronologi kecelakaan maut di Pekanbaru, tiga anggota keluarga tewas sopir diduga baru pulang dugem
Komentar keluarga korban kecelakaan tragis di Pekanbaru, syok hingga minta pelaku dihukum seberatnya
Sosok Antoni Romansyah pengemudi Calya yang menewaskan satu keluarga di Jalan Hangtuah Pekanbaru