Proses pengecekan VAR untuk gol tersebut juga dianggap mencurigakan karena berlangsung jauh lebih cepat dibandingkan dengan proses VAR untuk gol Ragnar Oratmangoen di babak pertama. Setelah gol kontroversial Bahrain, Ahmed Al Kaf akhirnya meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir, membuat para pemain dan ofisial Indonesia kecewa.
Protes keras sempat terjadi di pinggir lapangan, termasuk dari pelatih Shin Tae-yong dan manajer timnas Sumardji, yang berujung kartu merah bagi Sumardji. Insiden ini memicu kemarahan dari pendukung Tim Garuda, yang merasa kemenangan Indonesia telah dirampas.
Selain masalah waktu tambahan, Ahmed Al Kaf juga dinilai sering memberikan pelanggaran dengan mudah kepada pemain Bahrain, bahkan ketika kontak fisik yang terjadi minimal atau dalam situasi bola 50:50. Hal ini memperburuk citra Bahrain yang sudah dikenal sebagai tim yang sering "mengulur-ulur waktu" di lapangan.
PSSI Kirim Surat Protes
PSSI pun tidak tinggal diam. Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah mengirimkan surat protes resmi kepada AFC dan FIFA. Mereka meminta keadilan atas keputusan kontroversial yang dianggap merugikan Indonesia.
Ahmed Al Kaf kini menjadi pusat perhatian, dan apakah protes Indonesia akan membuahkan hasil atau tidak, masih harus menunggu tanggapan dari AFC dan FIFA.
Artikel Terkait
Update peringkat FIFA Timnas Indonesia usai ditahan imbang Bahrain 2-2
Mohamed Marhoon sindir minta maaf pada fans Bahrain setelah bermain imbang dengan Indonesia
FIFA beri penjelasan soal tambahan waktu, akankah gol kontroversial Bahrain dianulir?
Bagaimana nasib Timnas Indonesia jaga peluang lolos ke Piala Dunia 2026 meski ditahan imbang Bahrain 2-2
Wasit Ahmed Al Kaf terancam hukuman seumur hidup, Laga Timnas Indonesia vs Bahrain bisa diulang kembali