BOGORINSIDER.com --Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, melontarkan kritik terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tidak memeriksa Kaesang Pangarep terkait dugaan gratifikasi penggunaan jet pribadi.
Menurut Hasto, KPK bersikap diskriminatif karena kasus ini melibatkan keluarga Presiden Joko Widodo.
Hasto merasa heran mengapa KPK tidak melanjutkan penyelidikan terkait dugaan gratifikasi Kaesang, dengan alasan bahwa Kaesang bukanlah pejabat negara atau pegawai negeri sipil (PNS).
Baca Juga: Presiden Jokowi tanggapi dugaan gratifikasi jet pribadi oleh Kaesang dan Erina
Ia pun membandingkan pengalamannya sendiri yang pernah diperiksa meski juga bukan PNS atau pejabat negara.
“Saya bukan PNS, bukan pejabat negara, tapi diperiksa. Buktinya iya kan,” ujar Hasto dalam diskusi di Beranda Politik, Komunitas Utan Kayu, Jakarta Timur, pada 10 September 2024.
Hasto mengungkapkan bahwa dirinya pernah diperiksa sebagai saksi dalam kasus korupsi di Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan.
Pemeriksaannya berawal dari informasi Adi Darmo, mantan Kepala Sekretariat Pemenangan Presiden Jokowi-Ma'ruf Amin, yang saat itu mengirimkan nomor telepon Hasto ke tersangka dalam kasus tersebut.
Namun, Hasto menegaskan tidak ada aliran uang kepada dirinya, Adi Darmo, ataupun partai.
Hasto menilai keputusan KPK untuk tidak memanggil Kaesang dalam kasus dugaan gratifikasi penggunaan jet pribadi sebagai bentuk diskriminasi dalam penegakan hukum.
Baca Juga: Viral terdapat video di Youtube diduga Kaesang Pangarep menjadi DPO, benarkah?
"Pesawat jet yang terlihat nyata digunakan, namun tidak dipanggil hingga saat ini, dengan alasan bukan pejabat negara," tambahnya. "Ini adalah ketidaksetaraan dalam praktik hukum yang sangat luar biasa."
Kasus ini mencuat setelah video yang menunjukkan Kaesang dan istrinya, Erina Gudono, menggunakan jet pribadi Gulfstream G650 untuk perjalanan ke Amerika Serikat tersebar luas. Biaya sewa pesawat tersebut diperkirakan mencapai Rp 265,8 juta hingga Rp 308,8 juta per jam. Dokumen yang diunggah oleh warganet mengindikasikan bahwa pesawat tersebut dimiliki oleh Garena Online (Private) Ltd, bagian dari SEA Group yang juga menaungi Shopee.
Garena dan Shopee diketahui memiliki hubungan kerja sama dengan Pemerintah Kota Solo, yang dipimpin oleh Gibran Rakabuming Raka, saudara Kaesang. Pada Desember 2021, Garena membuka hub di Solo Technopark. Selain itu, Garena juga menjadi sponsor klub sepak bola Persis Solo, yang dimiliki oleh Kaesang bersama Kevin Nugroho dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Artikel Selanjutnya
Rocky Gerung tekankan pentingnya rekam jejak bersih bagi Calon Pemimpin terkait kontroversi akun Kaskus 'Fufufafa'
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Artikel Terkait
Rocky Gerung tekankan pentingnya rekam jejak bersih bagi Calon Pemimpin terkait kontroversi akun Kaskus 'Fufufafa'
Menkominfo segera umumkan identitas pemilik akun Kaskus 'Fufufafa', dan ternytaa bukan milik Gibran
Partai Gerindra ungkap Prabowo tidak ambil pusing masalah akun Kaskus Fufufafa
Kronologi trending akuk Kaskus Fufufafa suka hina Prabowo hingga SBY
Beberapa petunjuk mengarah Gibran Rakabuming pemilik akun Fufufafa