Perbandingan unjuk rasa dari tahun ke tahun, efek dahsyat demo darurat 2024 vs krisis moneter 1998

photo author
- Jumat, 23 Agustus 2024 | 13:47 WIB
Aksi unjuk rasa oleh mahasiswa yang menolak RUU Pilkada di Gedung DPR RI. (Akbar Budi Prasetia/INFO INDONESIA)
Aksi unjuk rasa oleh mahasiswa yang menolak RUU Pilkada di Gedung DPR RI. (Akbar Budi Prasetia/INFO INDONESIA)

BOGORINSIDER.com --Aksi demonstrasi mahasiswa dan buruh kembali memanaskan suhu politik di Indonesia dan berdampak signifikan pada bursa saham.

Para demonstrasi yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk mahasiswa, buruh, dan bahkan sejumlah artis, menggoyang pasar keuangan tanah air.

Aksi protes yang terjadi pada Kamis, 22 Agustus 2024, ini disebut-sebut sebagai yang paling panas sejak unjuk rasa Desember 2022, ketika massa menolak draf Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP).

Kali ini, demonstrasi dipicu oleh penolakan terhadap keputusan rapat Badan Legislasi (Baleg) DPR mengenai RUU Pilkada.

Baca Juga: Kaesang Pangarep gagal maju Pilgub Jawa Tengah akibat putusan MK terkait syarat usia

Selain mahasiswa, aksi ini didukung oleh masyarakat luas, termasuk buruh dan kalangan artis yang turun ke jalan.

Demonstrasi ini juga meluas ke berbagai kota besar di Indonesia, seperti Surabaya, Bandung, Yogyakarta, Bali, Purwokerto, Makassar, Mataram, Malang, Pontianak, Palembang, Medan, Pekanbaru, Jember, dan Samarinda.

Demonstrasi yang berlangsung dengan tensi tinggi ini, digelar sebagai bentuk "Peringatan Darurat" dan #KawalPutusanMK untuk menentang keputusan DPR RI yang menolak putusan Mahkamah Konstitusi terkait syarat calon kepala daerah pada Pilkada 2024.

Dampak dari aksi yang sempat berlangsung anarkis ini tidak hanya terasa di jalanan, tetapi juga di pasar keuangan.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan tajam sebesar 0,87% dan ditutup pada level 7.488,67 pada hari yang sama.

Baca Juga: Goenawan Mohamad tak kuasa menahan tangis saat kecam bubarkan DPR dampak UU Pilkada

Penurunan ini mendekati catatan buruk ketika demonstrasi menentang kepemimpinan Soeharto pada krisis 1997/1998, di mana IHSG anjlok 0,94% dalam satu hari.

Secara historis, IHSG cenderung merespons negatif setiap kali terjadi aksi demo besar di Indonesia, dan kali ini tidak terkecuali.

Respon negatif pasar terhadap aksi unjuk rasa telah menjadi pola yang berulang dalam sejarah pergerakan pasar saham di Indonesia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rosa Nilasari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Elegan di Tengah Isu: Citra Publik Raisa Tetap Kuat

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:28 WIB

Fenomena Netizen: Mengapa Publik Begitu Ingin Tahu?

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:21 WIB

Rahasia Kekuatan Hubungan Raisa dan Hamish Daud

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:09 WIB

Tekanan di Balik Popularitas: Kisah Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:58 WIB

Hapus Foto, Viral Seketika: Fenomena Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:42 WIB

Rumor Cerai: Raisa Menggugat Suami Setelah 8 Tahun

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:07 WIB

Terpopuler

X