Buset bikin geleng kepala! Kominfo diduga menggunakan sandi Admin#1234 pada kasus PDNS

photo author
- Sabtu, 6 Juli 2024 | 11:34 WIB
Kominfo diduga hanya menggunakan password yang mudah di PDNS. Foto/Instagram (Foto/Instagram)
Kominfo diduga hanya menggunakan password yang mudah di PDNS. Foto/Instagram (Foto/Instagram)

BOGORINSIDER.com --Bobolnya Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) yang dikelola oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia akibat serangan ransomware Lock Bit 3.0 oleh kelompok Brain Cipher telah memasuki babak baru yang mengejutkan.

Meskipun para peretas telah memberikan kunci enkripsi untuk membuka PDN dan bahkan meminta maaf kepada pemerintah Indonesia, fakta terbaru yang terungkap tidak kalah menggemparkan.

Salah satu informasi terbaru terkait kasus PDNS ini adalah adanya dugaan keterlibatan ordal, yaitu orang dalam yang memiliki akses dekat ke server PDNS.

Baca Juga: Sambil becanda Cindra Aditi tidak inginkan CD, namun Hasyim Asy'ari menyelipkannya demi semakin gahar

Kabar mengenai dugaan keterlibatan ini mulai menyebar luas di media sosial, terutama di platform X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter).

Akun X @kafiradikalis mengungkap temuan bahwa kebocoran data PDN diduga telah dimulai sejak 11 Oktober 2022. Lebih memprihatinkan lagi, data tersebut kemudian tersebar secara bebas dan gratis di platform berbagi dokumen Scribd.

Informasi yang mencengangkan adalah bahwa akses ke server PDNS hanya dilindungi oleh password yang sangat lemah dan mudah ditebak.

Dalam dokumen berjudul 'Akses Layanan Pusat Data Nasional Sementara (Government Cloud)', terungkap bahwa password untuk mengakses server PDNS hanyalah kata sandi Admin#1234.

Baca Juga: Sosok Cindra Aditi yang bikin Hasyim Asy'ari mabuk kepayang sampai mau nafkahi 30 juta perbulan

Keheranan pun muncul mengenai fakta bahwa sebuah entitas sebesar Pusat Data Nasional hanya mengandalkan kata sandi sebasar Admin#1234. Keprihatinan ini juga disuarakan oleh ahli keamanan siber dan forensik digital dari Vaksincom, Alfons Tanujaya.

"Password yang aman itu sebaiknya dibuat unik dan susah ditebak," kata Alfons dihubungi JawaPos.com, Jumat (5/7).

Alfons melanjutkan, hal ini juga penting diketahui masyarakat secara umum. Sebabnya tak lain adalah digitalisasi di semua lini kehidupan kita saat ini.

Kesemuanya, membutuhkan password atau kata sandi mulai dari media sosial, pekerjaan hingga perbankan di smartphone kita.

"Jadi gunakan password manager. Program password manager seperti bitwarden bisa memberikan pilihan password otomatis yang sulit ditebak dan penggunanya tidak perlu mengingat semua password tersebut melainkan hanya perlu mengingat satu password untuk membuka password manager," lanjut Alfons.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rosa Nilasari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Elegan di Tengah Isu: Citra Publik Raisa Tetap Kuat

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:28 WIB

Fenomena Netizen: Mengapa Publik Begitu Ingin Tahu?

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:21 WIB

Rahasia Kekuatan Hubungan Raisa dan Hamish Daud

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:09 WIB

Tekanan di Balik Popularitas: Kisah Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:58 WIB

Hapus Foto, Viral Seketika: Fenomena Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:42 WIB

Rumor Cerai: Raisa Menggugat Suami Setelah 8 Tahun

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:07 WIB

Terpopuler

X