BOGORINSIDER.com --Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia, Hasyim Asyari, telah diberhentikan dari jabatannya setelah terbukti melakukan tindakan asusila terhadap seorang anggota Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN).
Keputusan pemecatan ini diputuskan oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) pada tanggal 3 Juli 2024.
Kasus pelecehan yang dilakukan oleh Hasyim Asyari terhadap Cindra Aditi Tejakinkin mencerminkan perilaku yang tidak terpuji.
Ironisnya, beberapa bulan sebelum skandal ini terbongkar, Hasyim pernah memberikan ceramah mengenai sifat buruk yang ada dalam diri manusia, termasuk sifat kebinatangan.
Baca Juga: Akhirnya Kominfo buka akses hasil PDNS, hasil hacker Brain Cipher kasihan pada warga Indonesia
Kontroversi ini telah menimbulkan kegaduhan dalam dunia politik Indonesia. Banyak pihak mengecam tindakan tidak etis yang dilakukan oleh seorang pejabat tinggi seperti Hasyim Asyari.
DKPP pun harus bertindak tegas untuk mempertahankan integritas dan moralitas dalam tata kelola pemilu di Tanah Air.
Dengan adanya kasus ini, masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga perilaku dan etika dalam menjalankan tugas publik.
Skandal yang melibatkan Hasyim Asyari juga menjadi pelajaran bagi para pejabat publik lainnya untuk tidak terjerumus dalam perilaku yang merugikan dan tidak bermartabat.
Semoga tindakan tegas DKPP dapat menjadi contoh bagi semua pihak agar menjaga integritas dan moralitas dalam menjalankan tugas negara.
Pelanggaran Etik
Dalam kasus pelanggaran etik ini, Hasyim Asyari dituduh menggunakan relasi kuasa untuk mendekati, membina hubungan romantis, dan melakukan tindakan asusila terhadap korban, Cindra Aditi Tejakinkin.
Baca Juga: Hacker sekelompok Brain Cipher jebol PDNS malah kasihan dengan warga Indonesia, kenapa?
Hasyim juga diduga menggunakan fasilitas jabatannya sebagai Ketua KPU RI untuk melancarkan perbuatannya.
Artikel Terkait
Menjadi trending topic di media sosial, netizen berlomba berikan meme sindiran pedas dampak PDNS dijebol hacker
Profil Brain Cipher siber yang menyerang PDNS bikin Keminfo bendera putih hingga Semuel Abrijani undur jabatan
Kelompok peretas Brain Cipher tepati janjinya namun meminta tebusan ke Keminfo 8 juta dollar AS
Kominfo sebut memegang kunci cadangan akses PDNS, tapi kok malah ketar ketir di serang hacker?
Lebih memilih undur jabatan buntut PDNS di hacker, Semuel Abrijani memiliki gaji yang fantastis di Kominfo