Dampak mengerikan jika proyek beach club Raffi Ahmad dilanjutkan di Gunungkidul

photo author
- Rabu, 12 Juni 2024 | 11:55 WIB
Raffi Ahmad bangun beach club. Foto/Instagram ( Foto/Instagram)
Raffi Ahmad bangun beach club. Foto/Instagram ( Foto/Instagram)

BOGORINSIDER.com --Raffi Ahmad, seorang tokoh terkenal dalam industri hiburan Indonesia, memutuskan untuk menarik diri dari sebuah proyek resort dan beach club yang direncanakan di Gunungkidul.

Keputusan ini diambil setelah proyek tersebut mendapat banyak penolakan dari warga setempat dan aktivis lingkungan.

Proyek tersebut telah menjadi pusat perhatian ketika sebuah petisi menolaknya muncul di platform Change.org.

Pada Rabu (12/6/2024) pukul 07.50 WIB, petisi tersebut telah ditandatangani oleh lebih dari 50.000 orang.

Baca Juga: Dapat Dukungan Pensiunan Guru Se-Bogor Timur, Dokter Rayendra Makin Optimis Maju di Piwalkot 2024

Kritik terhadap proyek ini muncul karena khawatir akan dampak negatifnya terhadap lingkungan.

Kontroversi dimulai pada tanggal 16 Desember 2023 ketika Raffi Ahmad bersama Arbi Leo melakukan peletakan batu pertama pembangunan Resort dan Beach Club Bekizart.

Proyek ini direncanakan memiliki 300 villa serta tiga restoran, dan pembangunannya dilakukan oleh PT Agung Rans Bersahaja Indonesia (ARBI) di Pantai Krakal, Kapanewon Tanjungsari, Gunungkidul.

Walhi Yogyakarta dalam pernyataan resminya menyebutkan bahwa lokasi pembangunan tersebut berada di Kawasan Bentangan Alam Karst (KBAK) Gunungsewu bagian timur, yang telah ditetapkan sebagai kawasan lindung geologi nasional berdasarkan Permen Nomor 17 tahun 2012. Oleh karena itu, pemanfaatan kawasan ini tidak boleh merusak bentang alam karst.

Baca Juga: Hiburan Warga Nobar Bareng Tri Adhianto Indonesia vs Filipina di Bantar Gebang Bekasi

Pantai Krakal merupakan wilayah yang termasuk dalam zona perlindungan air tanah, yang memiliki sungai bawah tanah dan mata air bawah tanah sebagai sumber air bagi warga sekitar.

Namun, Walhi Yogyakarta mengungkapkan bahwa Kapanewon Tanjungsari, tempat Pantai Krakal berada, rentan terhadap kekeringan. Pembangunan resort dikhawatirkan akan memperparah kekeringan di wilayah tersebut.

Selain itu, Walhi Yogyakarta juga menjelaskan bahwa Pantai Krakal terletak di antara bukit-bukit karst, yang merupakan sumber air tawar dari sungai bawah tanah.

Bukit karst tersebut penting sebagai area resapan air yang menjadi cadangan air bagi wilayah sekitarnya. Pembangunan beach club dengan luas yang direncanakan berpotensi merusak wilayah bebatuan karst di sekitarnya, yang dapat mengurangi daya tampung dan dukung air.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rosa Nilasari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Elegan di Tengah Isu: Citra Publik Raisa Tetap Kuat

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:28 WIB

Fenomena Netizen: Mengapa Publik Begitu Ingin Tahu?

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:21 WIB

Rahasia Kekuatan Hubungan Raisa dan Hamish Daud

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:09 WIB

Tekanan di Balik Popularitas: Kisah Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:58 WIB

Hapus Foto, Viral Seketika: Fenomena Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:42 WIB

Rumor Cerai: Raisa Menggugat Suami Setelah 8 Tahun

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:07 WIB

Terpopuler

X