BOGORINSIDER.com --Raffi Ahmad, seorang tokoh terkenal dalam industri hiburan Indonesia, memutuskan untuk menarik diri dari sebuah proyek resort dan beach club yang direncanakan di Gunungkidul.
Keputusan ini diambil setelah proyek tersebut mendapat banyak penolakan dari warga setempat dan aktivis lingkungan.
Proyek tersebut telah menjadi pusat perhatian ketika sebuah petisi menolaknya muncul di platform Change.org.
Pada Rabu (12/6/2024) pukul 07.50 WIB, petisi tersebut telah ditandatangani oleh lebih dari 50.000 orang.
Baca Juga: Dapat Dukungan Pensiunan Guru Se-Bogor Timur, Dokter Rayendra Makin Optimis Maju di Piwalkot 2024
Kritik terhadap proyek ini muncul karena khawatir akan dampak negatifnya terhadap lingkungan.
Kontroversi dimulai pada tanggal 16 Desember 2023 ketika Raffi Ahmad bersama Arbi Leo melakukan peletakan batu pertama pembangunan Resort dan Beach Club Bekizart.
Proyek ini direncanakan memiliki 300 villa serta tiga restoran, dan pembangunannya dilakukan oleh PT Agung Rans Bersahaja Indonesia (ARBI) di Pantai Krakal, Kapanewon Tanjungsari, Gunungkidul.
Walhi Yogyakarta dalam pernyataan resminya menyebutkan bahwa lokasi pembangunan tersebut berada di Kawasan Bentangan Alam Karst (KBAK) Gunungsewu bagian timur, yang telah ditetapkan sebagai kawasan lindung geologi nasional berdasarkan Permen Nomor 17 tahun 2012. Oleh karena itu, pemanfaatan kawasan ini tidak boleh merusak bentang alam karst.
Baca Juga: Hiburan Warga Nobar Bareng Tri Adhianto Indonesia vs Filipina di Bantar Gebang Bekasi
Pantai Krakal merupakan wilayah yang termasuk dalam zona perlindungan air tanah, yang memiliki sungai bawah tanah dan mata air bawah tanah sebagai sumber air bagi warga sekitar.
Namun, Walhi Yogyakarta mengungkapkan bahwa Kapanewon Tanjungsari, tempat Pantai Krakal berada, rentan terhadap kekeringan. Pembangunan resort dikhawatirkan akan memperparah kekeringan di wilayah tersebut.
Selain itu, Walhi Yogyakarta juga menjelaskan bahwa Pantai Krakal terletak di antara bukit-bukit karst, yang merupakan sumber air tawar dari sungai bawah tanah.
Bukit karst tersebut penting sebagai area resapan air yang menjadi cadangan air bagi wilayah sekitarnya. Pembangunan beach club dengan luas yang direncanakan berpotensi merusak wilayah bebatuan karst di sekitarnya, yang dapat mengurangi daya tampung dan dukung air.
Artikel Terkait
Isak tangis penyesalan Teguh berikan jawaban kebohongan berdampak 7 terpidana Vina Cirebon di hukum seumur hidup
Karena judi online tewas dibakar istri, ternyata segini gaji Briptu Rian Dwi Wicaksono
Berikut ini komentar tentang sosok Briptu FN yang membakar suaminya hingga tewas
Briptu FN katakan ini sebelum tewasnya Briptu RDW dibakar secara hidup
Dulu menjadi pasangan couple goals, hingga akhirnya berakhir tragis dibakar sang istri