Kisah Pilu Tsutomu Yamaguchi, Korban Selamat Bom Hiroshima

photo author
- Sabtu, 6 Agustus 2022 | 07:31 WIB
Kisah Pilu Tsutomu Yamaguchi, Korban Selamat Bom Hiroshima. (Foto/Pinterest.)
Kisah Pilu Tsutomu Yamaguchi, Korban Selamat Bom Hiroshima. (Foto/Pinterest.)

Pada bulan Maret 1945, AS membombardir Tokyo dalam salah satu serangan bom yang disebut paling mematikan dalam sejarah manusia. Dalam serangan itu, sekitar 100 ribu orang tewas, dan jutaan lainnya luka-luka serta kehilangan tempat tinggal. Kebanyakan dari para korban adalah warga sipil.

Setelah perang usai, Yamaguchi bekerja dan kembali hidup relatif normal. Namun trauma atas pengalaman mengerikan tersebut tetap bersamanya. Luka-luka batin itu ia keluarkan dalam bentuk puisi.

Awalnya Yamaguchi tidak begitu banyak bercerita tentang traumanya, khawatir keluarganya mengalami diskriminasi. Namun pada tahun-tahun akhir hidupnya, Yamaguchi tergerak untuk lebih banyak lagi memperingatkan generasi muda tentang penderitaan para korban akibat senjata nuklir serta bahaya radiasinya.

Suatu saat di markas PBB di New York tahun 2006, Yamaguchi mengatakan bahwa dalam pepatah Jepang ada ungkapan “Yang terjadi dua kali, akan terjadi tiga kali. Tapi bom atom ketiga tidak boleh terjadi,” ujarnya. “Kita harus berupaya sekuat tenaga supaya ini tidak terjadi.”

Setelah mengalami semua penderitaannya, Yamaguchi baru secara resmi diakui oleh pemerintah Jepang sebagai korban selamat, dengan status Eniijuu hibakusha pada tahun 2009. Hanya setahun setelah mendapatkan pengakuan dari pemerintah, Tsutomu Yamaguchi meninggal dunia tahun 2010 pada usia 93 tahun.

Namun sebelumnya ia sempat mengatakan bahwa "paparan radiasi ganda yang saya alami kini menjadi catatan resmi pemerintah." Catatan ini diharapkan akan menjadi informasi bagi generasi muda tentang sejarah mengerikan bom atom, "bahkan setelah saya meniggal dunia."***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ananta Wira Mahmuda

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Lambannya Perkara Kasus Pelecehan di SD Advent Bekasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 13:17 WIB

Terpopuler

X