Baca Juga: Memperkuat Garda Terdepan Pelayanan Nasabah, BRI Luncurkan Gedung Contact BRI
Namun, beberapa warga Gaza menolak untuk meninggalkan kota tersebut, karena mereka merasa tanah itu adalah bagian tak terpisahkan dari identitas mereka, meskipun risiko yang ada.
"Saya lebih baik mati seribu kali daripada meninggalkan Gaza," kata seorang guru Abdallah al-Naami, dikutip Bogorinsider.com Al-Jazeera.
Meskipun mereka berharap selamat dari perang, mereka bersikukuh untuk tetap berada di daerah yang terkepung tersebut, menolak menjadi bagian dari apa yang mereka sebut sebagai "Nakba kedua," mengacu pada peristiwa tahun 1948 di mana lebih dari 750.000 warga Palestina mengungsi setelah deklarasi negara Israel.***