BOGORINSIDER.com -- Pihak kepolisian telah memulangkan enam orang yang sempat diamankan dalam aksi demonstrasi para sopir truk yang berlangsung di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, pada Rabu (2/7).
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menyatakan bahwa para demonstran tersebut kini sudah kembali ke rumah masing-masing.
Baca Juga: DKP Kabupaten Bogor Ajak Warga Cintai Pangan Lokal Lewat Demo Masak di Bogorfest 2025
"Sudah (dipulangkan)," ujar Susatyo saat dikonfirmasi, Kamis (3/7).
Aksi demonstrasi yang awalnya berjalan damai itu bertujuan menuntut penundaan penerapan kebijakan Zero ODOL (Over Dimension Over Loading) yang dianggap memberatkan para sopir logistik.
Namun situasi berubah menjadi tegang ketika massa mulai menutup akses jalan di kawasan tersebut.
Kabag Ops Polres Metro Jakarta Pusat AKBP A. Kahfi menyampaikan bahwa pihaknya sempat memberikan toleransi.
Namun, karena massa kembali memblokade jalan dan mengancam akan menyebabkan kemacetan besar di ibu kota, polisi mengambil tindakan tegas dengan membubarkan kerumunan.
Baca Juga: TAUD Nilai Penetapan 14 Tersangka Demo May Day Bentuk Pembatasan Ruang Demokrasi
“Kita awalnya sudah berikan ruang, namun saat mereka tutup jalan lagi dan menyampaikan akan lumpuhkan Jakarta, kami tak punya pilihan selain menertibkan,” kata Kahfi.
Penangkapan enam tokoh demonstran tersebut menuai kecaman keras dari Konfederasi Serikat Buruh Muslimin Indonesia (K-Sarbumusi).
Direktur Lembaga Bantuan Hukum DPP K-Sarbumusi, Muhtar Said, menyatakan kekecewaannya dan mengancam akan menggelar aksi mogok nasional apabila para tokoh tidak segera dibebaskan.
"Apabila dalam satu jam polisi tidak membebaskan Irham Ali (Presiden DPP K-Sarbumusi), Ika Rostiana (Ketua Umum RBPI), Slamet SB dan Farid Hidayat dari Asosiasi Sopir Logistik Indonesia, serta Andri dari Perkumpulan Sopir Truk Indonesia, kami akan gelar mogok nasional secara serentak," tegas Muhtar dalam pernyataan terbuka.
Kini, setelah keenam tokoh tersebut dipulangkan, situasi di Jakarta Pusat berangsur kondusif.
Namun demikian, isu kebijakan ODOL tetap menjadi perhatian utama para pengemudi angkutan barang dan kelompok buruh, yang menilai kebijakan tersebut merugikan pelaku usaha kecil dan para sopir yang bekerja di lapangan.
Artikel Terkait
Profil Annisa Mahesa anggota DPR RI termuda, kini menjadi viral terkait pernyataannya soal orang demo
Demo Ojol 20 Mei: Polisi Siapkan Skema Lalu Lintas, Aksi Akbar Digelar Serentak
Demo Mahasiswa Trisakti Peringati Reformasi Ricuh, Puluhan Orang Diamankan
TAUD Nilai Penetapan 14 Tersangka Demo May Day Bentuk Pembatasan Ruang Demokrasi
DKP Kabupaten Bogor Ajak Warga Cintai Pangan Lokal Lewat Demo Masak di Bogorfest 2025