Dengan produksi saat ini mencapai 20 unit per bulan, mereka berharap dapat memenuhi permintaan yang terus meningkat.
Implikasi Strategis:
Dengan pengiriman 15 drone Scalpel ke pasukan Rusia di Ukraina, pertanyaan muncul mengenai bagaimana drone ini akan memengaruhi strategi militer di wilayah tersebut.
Dengan harga yang lebih terjangkau, Rusia dapat meningkatkan jumlah drone kamikaze dan memaksa Ukraina untuk memperkuat sistem pertahanan udara mereka.
Pertimbangan dan Pertanyaan Etis:
Artikel juga menyelidiki persamaan desain antara Scalpel dan Lancet, dengan fokus pada pilihan desain yang diambil oleh Biro Desain Vostok. Apakah ini hanya evolusi alami dari teknologi atau tindakan meniru dari pesaing?
Kesimpulan:
Dengan meningkatnya peran drone kamikaze dalam pertempuran modern, kehadiran drone Scalpel di Ukraina menandai era baru dalam teknologi militer.
Pertanyaan mengenai efektivitasnya dan dampaknya terhadap dinamika konflik antara Rusia dan Ukraina masih membutuhkan jawaban dari uji coba nyata.***
Artikel Terkait
Kasus Dito Mahendra hingga menjadi buronan polisi tersangka kepemilikan senjata api ilegal masih dicari
Dito Mahendra resmi ditahan, usai Bareskrim Polri berhasil menangkapnya di Bali kasus kepemilikan senjata api
Perangi Pasukan Israel, Pasukan Hamas Dilengkapi 'Senjata Pamungkas' Korea Utara
Heroik, Aksi Satgas Kostrad Sukses Gagalkan Penyelundupan Senjata KST di Nduga Papua
Gunakan Kombinasi Senjata Lama dan Baru, TNI AL Gelar Uji Tembak Senjata Korvet KRI Sultan Thaha Syaifuddin