Ruhana kembali pindah ke tanah kelahirannya Sumatera Barat dan mengajar di sekolah
Vereenigning Studiefonds Minangkabau (VSM) Fort de Kock (Bukittinggi) sambal terus
menulis.
3. Dewi Sartika
Raden Dewi Sartika juga memperjuangkan pribumi perempuan khususnya untuk mengenyam pendidikan. Ia lahir di Bandung pada 4 Desember 1884. Bakatnya mengajar sudah ada sejak kecil.
Ia memanfaatkan papan bilik, kendang kereta, dan pecahan genteng untuk mengajarkan
pengetahuan kepada sesame.
Baca Juga: Berikut ini istilah turut berduka cita menurut agama Islam, kalian wajib memahami artinya
Tak hanya itu, ia juga mengajarkan kepada saudara perempuannya keterampolan seperti
merenda, memasak, menjahit, membaca, dan menulis.
Pada tahun 1904, Dewi Sartika berhasil membuka sekolah khusus perempuan dengan nama Sakola Istri. Ia mendirikan sekolah ini di ruang pendopo Kabupaten Bandung dan dibantu oleh dua orang saudaranya.
Sekolahnya berkembang pesat, hingga menjadi nama Sakola Kautamaan Istri dan membuat organisasi Kautamaan Istri di Tasikmalaya. Pada 1929, berganti lagi menjadi nama Sekolah Raden Dewi.***
Artikel Terkait
Golongan Manusia yang Masuk Surga Menurut Islam, Kamu Golongan yang Mana?
Beberapa Keutamaan Bulan Muharram Tahun Baru Islam
Tata Cara Tayamum yang Baik dan Benar Sesuai Syariat Islam
Tata Cara Mandi Wajib Perempuan dan pria yang Benar Menurut Islam, Sudah Benarkah Cara Mandi Wajib Kalian?
SMAIT BBS Menyelenggarakan Peringatan Tahun Baru Islam 1444 H, Momentum Hijrah