Tak Hanya Kartini, Inilah 3 Pahlawan Perempuan Indonesia yang Berjuang untuk Kemerdekaan

photo author
- Selasa, 1 November 2022 | 15:13 WIB
Tak Hanya Kartini, Inilah 3 Pahlawan Perempuan Indonesia yang Berjuang untuk  Kemerdekaan. Foto/Instagram (Foto/Instagram)
Tak Hanya Kartini, Inilah 3 Pahlawan Perempuan Indonesia yang Berjuang untuk Kemerdekaan. Foto/Instagram (Foto/Instagram)

BOGORINSIDER.com --Siapa yang tidak kenal dengan Raden Ajeng Kartini, sosok pahlawan nasional yang banyak diketahui masyarakat Indonesia.

Perempuan pribumi bisa mendapatkan haknya untuk pendidikan berkat jasa Raden Ajeng Kartini. Itulah mengapa setiap 21 April selalu diperingati Hari Kartini tiap tahunnya.

Baca Juga: 4 Hiasan yang Dilarang Islam Untum Dipajang Di rumah, Kalian Wajib Tahu

Namun, tak hanya Kartini yang menjadi pahlawan kemerdekaan Indonesia loh. Inilah 3
pahlawan perempuan yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia:

1. Cut Nyak Dien

Cut Nyak Dien merupakan pahlawan nasionak asal Aceh yang melawan penjajahan Belanda. Lahir di Lampadang, Kerajaan Aceh pada 1848 dari keluarga Bangsawan yang taat beragama di Aceh Besar.

Cut Nyak Dien ikut mengangkat senjata dan berperang melawan Belanda pada 1880. Suami pertamanya, Teuku Cek Ibrahim Lamnga tewas saat bertempur pada 29 Juni 1878.

Suami keduanya, Teuku Umar juga tewas tertembak pada 11 Februari 1899.
Ia terus berjuang hingga diasingkan di Sumedang, Jawa Barat besama tahanan politik Aceh lainnya.

Cut Nyak Dien meninggal pada 6 Novmber 1908 di pengasingannya dan makamnya baru ditemukan pada 1959.

Baca Juga: Segera menikah yuk karen Inilah Tujuan Menikah Dalam Islam!

2. Ruhana Kudus

Ruhana Kudus lahir di Kota Gadang, Sumatera Barat, pada 20 Desember 1884. Ia berjuang melalui tulisan-tulisannya yang ditebitkan di koran perempuan Poetri Hindia. Sampai akhirny pada 1912 mendirikan surat kabar perempuan Soenting Melajoe pada 1912.

Mengkritik budaya patriarki yang saat itu brgitu kental di Sumatera Barat menjadi tulisannya. Pengaruh Ruhana masih kuat di dunia pers meskipun sudah meninggalkan Soenting Melajoe.

Kemudian ia pindah ke Medan pada 1920 dan menhelola surat kabar Perempuan Bergerak bersama jurnalis tersohor setempat, Pardede Harahap.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rosa Nilasari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kenapa Sering Laper Tengah Malam?

Rabu, 17 September 2025 | 21:20 WIB

Cedera Mata Akibat Padel Risiko paling Diremehkan

Rabu, 17 September 2025 | 21:13 WIB

Ganti 4 Minuman ini Agar Ginjal Tetap Sehat

Rabu, 17 September 2025 | 20:53 WIB

Waspada, Tiba-tiba Memar tanpa Benturan

Rabu, 17 September 2025 | 20:46 WIB

Perlukah Rambut Dicukur Habis? Ini Penjelasan Dokter !

Rabu, 17 September 2025 | 20:36 WIB

Rambut Rontok dan Kering Atasi dari Rumah

Selasa, 16 September 2025 | 20:50 WIB

Khasiat Jahe Merah dan Lemon untuk Tubuh

Selasa, 16 September 2025 | 20:37 WIB

Terpopuler

X