BOGORINSIDER.com - Banyak orang, terutama wanita, percaya bahwa semakin sering luluran dan mandi berlama-lama, maka kulit akan makin bersih, halus, dan cerah. Faktanya, perawatan berlebihan justru bisa berdampak negatif bagi kesehatan kulit.
Menurut dr. Kardiana Dewi, SpKK, seorang dokter spesialis kulit dan kelamin, mandi terlalu lama dan scrubbing yang terlalu sering justru bisa merusak lapisan pelindung alami kulit.
“Scrubbing tubuh atau luluran sebenarnya bukan perawatan yang harus dilakukan setiap hari. Kalau sudah mandi, ya nggak perlu luluran terus-menerus,” kata Kardiana saat ditemui di Kemang, Jakarta Selatan, akhir pekan ini.
Luluran Berlebihan Bisa Bikin Kulit Kering
Scrubbing memang bermanfaat untuk mengangkat sel kulit mati yang tidak bisa hilang hanya dengan mandi. Tapi, tubuh punya siklus regenerasi kulit alami selama 28 hari. Jadi, menggosok tubuh terlalu sering hanya akan mengikis kelembapan dan merusak skin barrier.
“Sebulan sekali sudah cukup. Yang dibuang itu hanya sel kulit mati, bukan kelembapan kulitnya,” tegas Kardiana.
Terlalu sering scrubbing bisa menyebabkan:
- Kulit menjadi kering dan mengelupas
- Iritasi, terutama di area sensitif seperti leher, dada, atau belakang lutut
- Munculnya ruam atau kemerahan
- Meningkatnya risiko infeksi karena lapisan pelindung kulit menipis
Mandi Lama: Nyaman, Tapi Bahaya
Mandi lama memang terasa relaks, apalagi setelah hari yang melelahkan. Namun, jika dilakukan berjam-jam, apalagi dengan air hangat atau panas, maka:
- Minyak alami kulit akan larut
- Kulit menjadi dehidrasi dan terasa tertarik
- Bisa memicu eksim atau dermatitis bagi yang punya kulit sensitif
Mandi lebih dari 15–20 menit, terutama dengan air panas dan sabun yang mengandung detergen tinggi, akan menghancurkan lapisan lipid alami kulit, yang berfungsi sebagai pelindung dari bakteri dan alergen.
Jadi, Seberapa Sering Harus Scrubbing dan Mandi?
???? Scrubbing: Cukup 1–2 kali dalam sebulan
???? Mandi: Dua kali sehari, maksimal 10–15 menit
???? Gunakan sabun yang lembut, tidak mengandung alkohol atau pewangi berlebihan