Bagaimana Ganja Bekerja dalam Otak?
Ganja mengandung CBD dan THC, dua senyawa utama yang berinteraksi dengan sistem endokannabinoid dalam tubuh. Sistem ini memiliki peran penting dalam mengatur berbagai fungsi otak, termasuk memori, emosi, nyeri, dan inflamasi.
- CBD (kanabidiol) dikenal memiliki sifat antiinflamasi, neuroprotektif, dan antioksidan yang dapat membantu melindungi sel-sel otak dari kerusakan lebih lanjut.
- THC (tetrahidrokanabinol) adalah senyawa psikoaktif yang dapat merangsang pelepasan dopamin dan membantu mengurangi gejala seperti tremor pada penderita Parkinson.
Penelitian tentang Ganja untuk Parkinson
Beberapa penelitian telah mengeksplorasi potensi ganja dalam mengobati gejala Parkinson. Berikut adalah beberapa temuan penting:
1. Studi oleh Universitas Tel Aviv, Israel (2014)
- Dalam penelitian ini, pasien Parkinson yang mengonsumsi ganja menunjukkan penurunan tremor, kekakuan otot, dan perbaikan dalam kualitas tidur.
- Efek ini diduga berkaitan dengan peran THC dalam meningkatkan kadar dopamin di otak.
2. Penelitian oleh Colorado State University (2017)
- Studi ini menemukan bahwa pasien Parkinson yang menggunakan CBD mengalami peningkatan dalam kualitas hidup dan pengurangan gangguan tidur.
- Namun, efek terhadap gejala motorik masih perlu dikaji lebih lanjut.
3. Review oleh Journal of Clinical Pharmacy and Therapeutics (2019)
- Artikel ini menyimpulkan bahwa ganja dapat membantu mengurangi kecemasan, insomnia, dan nyeri kronis pada pasien Parkinson.
- Namun, penelitian masih terbatas dan belum ada bukti kuat bahwa ganja bisa menghentikan progresi penyakit.