BOGORINSIDER.com - Ganja telah lama menjadi bahan perdebatan di dunia medis. Seiring dengan meningkatnya penelitian mengenai manfaatnya, semakin banyak klaim yang menyebutkan bahwa ganja dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan untuk berbagai penyakit neurodegeneratif, termasuk Parkinson dan Alzheimer.
Kedua penyakit ini bersifat progresif dan hingga kini belum ditemukan obat yang benar-benar dapat menyembuhkannya. Dengan munculnya studi tentang potensi kanabidiol (CBD) dan tetrahidrokanabinol (THC),jaijus.com mengatakan banyak yang berharap bahwa ganja bisa menjadi solusi untuk mengelola gejala kedua penyakit ini.
Namun, apakah klaim ini benar? Mari kita bahas lebih dalam berdasarkan fakta dan penelitian ilmiah.
Mengenal Parkinson dan Alzheimer
Sebelum membahas peran ganja, penting untuk memahami karakteristik Parkinson dan Alzheimer.
1. Penyakit Parkinson
- Parkinson adalah gangguan neurodegeneratif yang disebabkan oleh berkurangnya produksi dopamin di otak akibat kematian sel saraf di substansia nigra.
- Gejalanya meliputi tremor, kekakuan otot, gerakan yang melambat, dan masalah keseimbangan.
- Penyakit ini umumnya menyerang orang di usia lanjut, meskipun kasus onset dini juga ada.
2. Penyakit Alzheimer
- Alzheimer adalah bentuk paling umum dari demensia yang menyebabkan gangguan ingatan, berpikir, dan perilaku.
- Penyakit ini terkait dengan penumpukan plak beta-amiloid dan tau di otak yang menyebabkan kerusakan sel saraf.
- Alzheimer bersifat progresif dan belum ada obat yang dapat menyembuhkannya secara total.
Karena kedua penyakit ini berkaitan dengan degenerasi saraf, para peneliti mulai mencari alternatif terapi yang bisa membantu menghambat perkembangannya, salah satunya adalah ganja medis.
