BOGORINSIDER.com - Jadwal kuliah yang padat, tugas yang datang silih berganti, serta agenda organisasi yang tiada habisnya sering membuat banyak mahasiswa kewalahan. Tak jarang semua itu membuat kepala terasa penuh dan energi cepat terkuras. Padahal, di tengah kesibukan tersebut, memiliki waktu untuk diri sendiri juga sama pentingnya agar pikiran tetap jernih dan semangat tetap terjaga.
Kunci utama agar semua kegiatan berjalan seimbang adalah kemampuan mengelola waktu dengan lebih cerdas. Bukan berarti harus aktif sepanjang hari tanpa jeda, melainkan tahu bagaimana membagi waktu secara bijak agar tetap produktif sekaligus sehat. Berikut lima strategi praktis yang bisa diterapkan agar aktivitas akademik, organisasi, dan waktu istirahat bisa berjalan beriringan tanpa membuat diri kelelahan.
1. Atur Jadwal dengan Time Blocking
Salah satu metode manajemen waktu yang banyak direkomendasikan adalah time blocking. Teknik ini membantu membagi waktu dalam sehari ke dalam blok-blok khusus sesuai kebutuhan. Dengan cara ini, setiap kegiatan punya porsi waktu yang jelas, mulai dari jam kuliah, rapat organisasi, hingga waktu istirahat.
Baca Juga: 7 Cara Atur Waktu Biar Hidup Makin Produktif dan Selalu Tepat Waktu
Sebagai contoh, alokasikan pagi hari khusus untuk kelas atau tugas kampus, lalu siang hari bisa dimanfaatkan untuk agenda organisasi. Sisanya, jadwalkan blok waktu untuk bersantai atau aktivitas pribadi. Buatlah jadwal harian secara tertulis di buku catatan atau aplikasi ponsel. Dengan pembagian waktu yang jelas, peluang untuk menerima ajakan kegiatan tambahan yang berpotensi mengganggu pun dapat diminimalisir.
2. Gunakan Metode Pomodoro agar Lebih Fokus
Bagi yang mudah teralihkan perhatiannya saat belajar atau mengerjakan tugas, metode Pomodoro patut dicoba. Teknik ini cukup sederhana, yaitu bekerja selama 25 menit tanpa gangguan, kemudian mengambil jeda 5 menit. Setelah empat siklus, ambil istirahat lebih lama sekitar 15–30 menit.
Keuntungan dari metode ini adalah membantu otak tetap fokus tanpa cepat merasa jenuh. Ritme kerja yang bergantian antara fokus dan jeda juga membuat produktivitas tetap terjaga. Yang terpenting, patuhi jadwal waktu kerja dan jeda agar tidak kebablasan. Dengan begitu, waktu belajar jadi lebih efektif meski durasinya terkesan singkat.
3. Jadwalkan Me Time Sebagai Bagian Rutinitas
Sering kali waktu untuk diri sendiri dianggap bonus setelah semua urusan selesai. Padahal, me time seharusnya dimasukkan ke jadwal harian sebagai kebutuhan wajib, bukan hanya pengisi waktu luang. Menyisihkan waktu khusus untuk melakukan hal-hal yang disukai dapat membantu menjaga kondisi mental tetap stabil.
Luangkan minimal 30 menit dalam sehari untuk beristirahat sejenak dari kesibukan. Bisa dengan menonton film, membaca buku, mendengarkan musik, atau sekadar berbaring melepas lelah. Waktu untuk diri sendiri ini akan membuat tubuh dan pikiran siap kembali menghadapi aktivitas padat esok hari.
4. Belajar Menentukan Skala Prioritas