Tidak terima kakaknya menjadi tersangka atas kasus KDRT, keluarga Ferry Irawan ingin lihat hasil visum Venna

BOGORINSIDER.com --Ferry Irawan ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan KDRT yang menimpa Venna Melinda.

Ferry Irawan kini sudah menjadi tersangka dan mendekam dalam tahanan Polda Jatim atas kasus KDRT yang dilakukannya ke Venna Melinda.

Adik Ferry Irawan, Maya, tentu berharap kakaknya bisa menuntaskan kasus dugaan KDRT dengan Venna Melinda. Semoga keduanya bisa berdamai seperti dulu.

Baca Juga: 'Tolong hentikan acara ini' Bunda Corla menangis sesegukan gegara hal ini, hingga membuat Ruben Onsu panik

"Kalau keinginan pihak keluarga ini semua berdamai dan diselesaikan secara baik-baik," ujar Maya, adik Ferry Irawan saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (21/1).

Seperti diektahui, Venna Melinda mengaku hidungnya ditekan oleh Ferry Irawan hingga berdarah. Keluarga Ferry Irawan pun ingin melihat bukti visum Venna Melinda secara langsung. Mereka ingin mencocokkan dengan kronologi yang diterimanya.

"Kalau mengenai KDRT-nya sendiri, keluarga menginginkan melihat langsung bukti-bukti yang sudah ada, itu aja sih. Mungkin berupa bukti visum, atau apa," ujar Maya.

Baca Juga: Baru masuk studio, begini Bunda Corla dan Ruben Onsu nangis pas ketemu

Maya juga ingin adanya pertemuan dengan keluarga Venna Melinda untuk menyelesaikan kasus ini secara kekeluargaan. Terlebih hingga saat ini Ferry Irawan masih berstatus sebagai suami ibunda Verrell Bramasta dan athalla Naufal itu.

"Kita sih pengin ada pertemuan keluarga nggak lebih dari itu, kepingin menjalani komunikasi yang baik aja supaya ini bisa selesai secara baik-baik," ucap Maya.

"Bagaimana pun kita statusnya masih sama2 keluarga masih menjalani hubungan itu," lanjutnya.

Baca Juga: Harris Vriza dan Cut Syifa diisukan menikah, Fero Walandouw : Selamat ya kalian

Tetapi, Maya menyebut keluarga Venna Melinda tidak memberikan respon saat dihubungi oleh keluarga Ferry Irawan.

"Tapi kalo pihaknya kak Venna tidak mau merespon kami dan nggak mau tanggapi tentu tidak masalah bagi kami. hak orang masing-masing," pungkasnya.***