Sikap keras tolak LGBT di Piala Dunia Qatar karena haram, dikritik negara barat

BOGORINSIDER.com --Duta Piala Dunia Qatar menyebut homoseksual sebagai "kerusakan dalam pikiran jiwa" dalam sebuah wawancara TV Jerman.

Hanya 12 hari sebelum pertandingan, itu memicu protes di Eropa dan AS pada Selasa (8/11/2022), hanya 12 hari sebelum turnamen dimulai.

"Qatar akan menerima turis LGBT, tetapi mereka harus menerima aturan kami," kata mantan pesepakbola internasional Khaled Salman dalam sebuah wawancara dengan siaran ZDF pada Selasa malam.

Baca Juga: Kontroversi tolak LGBT di Piala Dunia Qatar Homoseksual haram

Salman juga mengatakan homoseksual adalah haram dan dilarang agama selama wawancara, yang tiba-tiba terputus setelah komentarnya.

Qatar mendapat kecaman berkelanjutan atas catatan hak asasi manusianya menjelang Piala Dunia, termasuk perlakuannya terhadap pekerja asing dan sikapnya terhadap hak-hak perempuan dan LGBT.

Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser pada hari Selasa menyebut komentar Salman mengerikan.

“Itu juga alasan mengapa kami berusaha untuk memperbaiki keadaan di Qatar di masa depan,” kata Faeser, yang juga menteri olahraga Jerman.

Pernyataan anti-LGBTQ juga membuat AS ikut berkomentar.

"Jelas, komentar itu sangat memprihatinkan," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price.

"Saya menduga kita akan membahasnya secara langsung," tambahnya.

Bulan lalu Amerika Serikat mendesak Qatar untuk lebih sabar dan toleran saat menjamu penggemar sepak bola di turnamen tingkat tinggi itu.

Faeser dari Jerman mengatakan pekan lalu dalam kunjungannya ke Qatar bahwa dia akan menghadiri Piala Dunia setelah diberi jaminan keamanan untuk penggemar LGBTQ oleh perdana menteri Qatar.

Baca Juga: FIFA tanggapi kontroversi penyelenggaraan Piala Dunia 2022 di Qatar