BOGORINSIDER.com --Dapat dipahami bahwa persidangan atas pembunuhan Brigadir J belum selesai. Hingga kini, kasus Brigadir J yang diduga melecehkan Putri Candrawati masih menjadi misteri.
Kriminolog Monica Margaret juga mengomentari tuduhan pelecehan seksual Brigadir J terhadap Putri Candrawati. Kasus pelecehan inilah yang disebut-sebut sebagai pemicu pembunuhan Brigadir J oleh Ferdy Sambo.
Baca Juga: Pengakuan mengejutkan dari putri Ferdy Sambo mengenai tabiat asli ayahnya
Awalnya, isu pelecehan seksual diduga terjadi di rumah dinas Duren tiga, Jakarta Selatan.
Namun, lokasi tersebut tiba-tiba berubah menjadi Magelang, Jawa Tengah setelah Polres Metro Jakarta Selatan memblokir penyelidikan.
Hal ini pula yang membuat publik ragu akan kebenaran aksi itu, publik semakin ragu setelah mengetahui istri Sambo sama sekali tak melakukan visum dan tetap lengket dengan Brigadir J selama di Magelang hingga balik lagi ke Jakarta.
Hal ini pula yang bikin Monica Margaret ikut meragukan aksi pelecehan tersebut. Biasanya, korban kekerasan seksual bakal berusaha menjaga jarak dengan pelaku karena trauma, apalagi itu adalah kekerasan seksual.
"Ketika ada kekerasan seksual, maka hubungan antara pelaku dan korban pasti broken. Kekerasan seksual apalagi karena korbannya, dalam hal ini, adalah perempuan, itu akan mengalami trauma, rasa takut yang sangat besar apalagi kalau ini kejadian pertama kali, dan akan enggan untuk bertemu kembali dengan pelaku," kata Monica dikutip dari Official iNews, Selasa (15/11/2022).
Pendapat Monica ini langsung ditanggapi pengacara Putri Candrawathi, Febri Diansyah. Ia menyebut Putri tak melakukan visum lantaran mendapat ancaman.
"Ada situasi yang sangat berat di sana, ini bukan hanya soal dugaan kekerasan seksual dalam kacamata pelecehan seksual saja, tetapi ada ancaman-ancaman yang diberikan pada saat itu. Yang kemudian membuat Ibu Putri berpikir situasi malam ini sampai kembali nanti ke Jakarta itu betul-betul harus bisa terkontrol dan tenang," kata Febri.
Selain itu, Febri mengungkap kliennya sempat mendengar ada ribut-ribut di lantai satu rumah Magelang pasca terjadinya dugaan kekerasan seksual.
"Karena ada suara ribut-ribut juga di bawah, Ibu Putri tidak melihat secara langsung tetapi mendengar itu. Kalau kita lihat di berkas perkara, di sana akan kelihatan bahwa ada situasi yang memang harus dicegah pada saat itu sehingga tidak ada korban yang lebih banyak," pungkasnya.***