BOGORINSIDER.com --Kamaruddin Simanjuntak ysng merupakan kuasa hukum keluarga Brigadir J alias Yosua Hutabarat, menilai pertemuan pertama dengan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi sangat seperti perang.
Baca Juga: Ini dia giliran Ricky Rizal dan Kuat Maruf menghadapi kesaksian keluarga Brigadir J
Kesan kuat, kata dia, bukanlah pertemuan, melainkan perang antar keluarga.
Ia menjelaskan, orang tua Yosua Hutabarat tidak memberikan permintaan maaf yang tulus saat mereka bersaksi dalam persidangan terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawati.
Sehingga dia merasa pertemuan pertama seperti perang antara Ferdy Sambos dan Joshua Hutabarat.
Baca Juga: Kuasa hukum Brigadir J menegaskan bahwa penyidik membuang barang bukti sandal ke Sungai Bahar
"Tidak ada pertemuan. Jadi, Ferdy Sambo dengan istrinya PC, kemudian Samuel dengan istrinya Rosti bertarung di ruang sidang," kata Kamaruddin di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Selasa (1/11/2022).
"Jadi, ini antara gelap dengan terang. Kebetulan Samuel menggunakan baju warna putih, mereka menggunakan seragam yang gelap," jelasnya.
Menurut dia, Ferdy Sambo dan keluarga Yosua Hutabarat tidak akan bisa bersatu meski dipertemukan.
Sebab, masih ada keegoisan tanpa rasa bersalah seusai Ferdy Sambo membunuh Yosua Hutabarat.
Baca Juga: Untuk pertama kalinya Keluarga Brigadir J dan Ferdy Sambo dan PC satu ruangan persidangan: sangat puas
"Gelap dengan terang tidak bisa bersatu. Jadi, peperangan gelap dengan terang," imbuhnya. (lpk/nsi) ***