BOGORINSIDER.com --Konflik antara Nikita Mirzani dan Antonio Dedola kembali mencuat ke permukaan. Dedola mengungkapkan ketidakpuasannya melalui Instagram Story setelah mantan istrinya, Nikita Mirzani, datang ke rumahnya di Jerman beberapa waktu lalu.
Dedola memutuskan untuk secara terbuka mengungkapkan perasaannya terhadap kejadian tersebut.
Dalam unggahannya, Dedola menampilkan bukti rekaman dari kamera CCTV yang menunjukkan Nikita Mirzani berdiri sendirian di depan pintu rumah Dedola pada pukul 7 malam waktu setempat.
Nikita terlihat mengenakan pakaian berwarna biru dan membawa satu tas di tangannya. Kedatangan tak diharapkan ini jelas membuat Dedola merasa tidak senang.
Namun, yang membuat ibu Dedola lebih sakit hati adalah sikap Nikita Mirzani yang pernah mengucapkan kutukan terhadapnya melalui pesan WhatsApp.
Mirzani disebut telah mengutuk ibu Dedola agar meninggal dan menjadi miskin. Hal ini tentu membuat ibu Dedola merasa sangat terluka dan kesal.
Baca Juga: Link download viral video 12 detik dengan menekin, di Twitter dan Tiktok diburu warganet banget
Konflik ini menunjukkan bahwa hubungan antara Nikita Mirzani dan Antonio Dedola masih berada dalam kondisi yang tegang. Kedatangan Nikita Mirzani ke rumah Dedola tanpa izin dan kutukan yang pernah dilontarkan olehnya hanya memperparah situasi ini.
"Dia ada di depan pintu rumah saya untuk meminta maaf kepada ibu saya setelah hampir 6 minggu karena berharap dia mati! Dia pikir dia diterima di rumah saya setelah semua yang terjadi! Tapi ternyata tidak! Tentu saja dia tidak diterima setelah semua yang dia lakukan padaku," tulis Antonio Dedola.
Dedola mencoba berbicara dengan Nikita untuk meredakan situasi dan mencari solusi atas masalah yang ada. Namun, Nikita tampaknya enggan untuk berdiskusi dan lebih memilih untuk kembali ke tempat menginapnya di Amsterdam.
“Hari itu kami (saya dan dia) melakukan percakapan lagi! Percakapan itu hanya sepihak karena dia tidak mau bicara sama sekali! Jadi kami memiliki kesempatan untuk mengklarifikasi semuanya (tapi) dia tidak mau dan kembali ke Amsterdam," tutur Antonio Dedola.***