BOGORINSIDER.com --Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, telah memulai proses pengangkutan sampah yang menumpuk hingga dua meter di permukiman warga, Desa Bojonggede.
Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan DLH Kabupaten Bogor, Ismambar Fadli, menjelaskan bahwa pengangkutan sampah dilakukan secara gotong-royong dengan menggunakan empat armada truk.
Aksi ini melibatkan petugas dari DLH Kabupaten Bogor, DLH UPT Cibinong, dan tenaga bantuan dari DLH UPT Jasinga, serta melibatkan pengurus RT, pengurus RW, dan masyarakat setempat.
Baca Juga: Sengketa Tanah Makam di Tengah Jalan Tol Cimaci, Ahli Waris Gugat Kades Nagrak ke Pengadilan
Fadli mengatakan, empat armada telah diturunkan pada hari itu untuk mengangkut sampah di Kampung Masjid Desa Bojonggede, sementara armada lainnya sedang beroperasi mengangkut sampah lainnya.
Penanganan ini dilakukan sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh Pelaksana Tugas Bupati Bogor, Iwan Setiawan.
Sampah yang diangkut akan dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Galuga dalam beberapa hari ke depan.
DLH bertujuan untuk mencapai "zero sampah" dan membuat lingkungan di kawasan tersebut bersih seperti yang diharapkan oleh masyarakat sekitar.
Fadli juga mengimbau kepada masyarakat agar segera melaporkan jika terdapat penumpukan sampah liar di wilayah mereka.
DLH membutuhkan data lokasi yang membutuhkan bantuan pengangkutan sampah. Kerjasama masyarakat sangat penting dalam hal ini.
Sebelumnya, Kepala Desa Bojonggede, Dede Malvina, telah mengambil tindakan terkait masalah penumpukan sampah yang terjadi sejak tahun 2017. Beberapa langkah yang diambil termasuk pemagaran area dan memberikan imbauan kepada warga agar tidak membuang sampah di tempat tersebut.
Namun, tempat pembuangan sampah tersebut ternyata dikelola oleh beberapa warga tanpa pengelolaan yang profesional.
Dede mengungkapkan kekhawatirannya terkait pembakaran sampah setiap hari di wilayah yang padat penduduk, terutama saat musim hujan yang menyebabkan masalah, termasuk bau tidak sedap dan banjir.