Sampai waktu pendaftaran capres dan cawapres tiba, Eren menyebut, masih mungkin terjadi perubahan.
"Capres-capres alternatif yang muncul itu merupakan orang-orang yang potensial juga untuk bisa diusung oleh koalisi nanti," ungkap dia.
Bila tidak sebagai capres, nama mereka dinilai cocok menjadi cawapres.
Dia mengakui, survei Litbang Kompas mengukur figur yang cocok mendampingi Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, maupun Anies Baswedan sebagai capres unggulan.
Dengan modal popularitas, pengalaman bertarung dan menang dalam pemilu, Eren melanjutkan, bahwa Ridwan Kamil dan Sandi pantas diperhitungkan untuk dijadikan cawapres.
Apalagi elektabilitas Ridwan Kamil sebagai capres alternatif jauh diatas nama-nama lain.
"Ridwan Kamil sudah pernah menang pemilihan wali kota, sudah pernah menang pemilihan gubernur," imbuh dia.
Tidak hanya itu, para capres alternatif punya potensi memperluas dukungan dan suara bila dijadikan sebagai cawapres.
Selain dalam survei Litbang Kompas, nama Ridwan Kamil juga muncul dalam hasil survei Populi Center.
Ridwan Kamil masuk jajaran atas tokoh paling populer dalam survei itu.
Lebih dari itu, survei tersebut memotret Ridwan Kamil sebagai tokoh paling disukai oleh masyarakat.
"Ridwan Kamil menjadi yang paling banyak disukai pada skala penilaian 6 – 10 dengan 86,1 persen," ungkap Populi.
Tingkat kesukaan masyarakat terhadap Ridwan Kamil berada di atas Ganjar, Prabowo, dan Anies.
Ridwan Kamil juga unggul sebagai figur cawapres pada pemilu 2024 nanti.
Dia merajai hasil survei tersebut dan mendapat pemilih terbanyak dengan persentase 22,4 persen, mengalahkan Sandi, AHY, dan Erick Thohir.